BACAAN AL QUR AN DI MALAM HARI LEBIH BERKESAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Membaca, mempelajari termasuk menghafal al Qur an bisa dilakukan oleh hamba hamba Allah dengan menyediakan waktu pada siang ataupun malam hari. Tetapi ketahuilah bahwa beberapa keterangan menyebutkan bahwa ternyata membaca, memperlajari, menghafal ataupun mengulangi hafalan al Qur an di malam hari terutama pada sepertiga akhir malam lebih dianjurkan dan juga sangat baik banyak membacanya pada shalat malam.
Ketahuilah bahwa bacaan al Qur an pada malam hari lebih berkesan. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا
Sungguh bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa) dan (bacaan diwaktu itu) lebih berkesan. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan urusan yang panjang. (Q.S Muzzammil 6-7).
Syaikh as Sa’di berkata : “Dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”. Yakni, lebih dekat dengan maksud al Qur an sehingga sesuai dengan hati dan lisan. Beban menjadi ringan, apa yang diucapkan bisa (lebih) dipahami dan urusannya menjadi lurus.
Tidak seperti di siang hari, karena di waktu siang maksud maksud ini tidak bisa dicapai. Di siang hari kamu mempunyai urusan yang panjang (banyak) yakni untuk memenuhi kebutuhan dan penghidupan yang menyebabkan hati sibuk dengan yang lain, tidak kosentrasi secara sempurna. (Tafsir Taisir Karrimir Rahman).
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Jibril ‘alahis salam menemui Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam setiap malam bulan Ramadhan untuk mengajarkan dan mengulangi bacaan al Qur an.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Ibnu Abbas berkata : Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril ‘alaihis salam menemuinya. Dan adalah Jibril ‘alahis salam mendatanginya SETIAP MALAM di bulan Ramadhan, dimana Jibril ‘alaihis salam mengajarkannya al Quran. Sungguh Rasulullah Saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus (H.R Imam Bukhari).
Ibnu Hajar berkata : Malaikat Jibril mengulang hafalan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam SETIAP MALAM PADA BULAN RAMADHAN. Tujuan membaca adalah agar dihafal dan dipahami. MALAM HARI adalah waktu yang tepat karena di siang hari penuh dengan kesibukan dunia dan agama. (Fathul Bari).
Imam an Nawawi berkata : Hendaknya seseorang harus lebih banyak perhatiannya terhadap bacaan al Qur an PADA MALAM HARI DAN DALAM SHALAT MALAM. Hadits dan atsar tentang hal ini sangat banyak.
Saya mengutamakan shalat malam dan membacanya karena lebih fokus dan jauh dari kesibukan yang melalaikan. Lebih terjaga dari riya dan lainnya yang dapat menghapus amal kebaikan. Juga apa yang disebutkan dalam syariat bahwa DI MALAM HARI TERDAPAT BANYAK KEBAIKAN. (At Tibyan fi Adab Hamalahl al Qur an).
Dalam satu kisah disebutkan tentang seseorang yang merasa sangat sedih ketika terluput membaca al Qur an di malam hari karena tertidur. Abu Dawud al Jufri berkata : Saya pergi mngunjungi Karz bin Wabrah di rumahnya. Ternyata dia sedang menangis. Saya bertanya : Apa yang membuat engkau menangis ?.
Dia menjawab : Sesungguhnya pintu rumahku tertutup tadi malam dan tabirku terjulur. Dan aku terhalang dari membaca hizbku tadi malam. Itu disebabkan oleh dosa yang aku lakukan. (Hilyah al Auliya’).
Oleh sebab itu hamba hamba Allah perbanyaklah membaca al Qur an di malam hari terutama pada shalat lail di sepertiga malam terakhir. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.255)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar