DOA ISTIFTAH YANG DISEBUTKAN RASULULLAH KEUTAMAANNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Doa Istiftah adalah dzikir yang dibaca sebagai pembuka shalat yang diajarkan dan dibaca oleh Raulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, setelah takbiratul ihram yaitu sebelum membaca ta’awudz dan surat al Fatihah.
Sangat dianjurkan untuk dibaca pada shalat fardhu ataupun shalat sunnah. Dibaca oleh imam dan juga makmum. Dibaca ketika shalat sendirian atau berjamah, sedang musafir ataupun mukim.
Juga dibaca baik shalatnya berdiri, duduk, ataupun berbaring. Karena hukumnya sunnah maka jika dibaca akan mendapat pahala disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika ditinggalkan baik dengan sengaja atau karena lupa maka tidak berdosa dan shalatnya tetap sah, TETAPI RUGI.
Diantaranya dalilnya adalah hadist dari Abu Hurairah:
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: ” أقول: … ” فذكره
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika shalat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa istiftah). Muttafaqun ‘alaih.
Setelah menyebut beberapa doa istiftah, Imam An Nawawi berkata : Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam shalat wajib maupun dalam shalat sunnah. (Lihat al Adzkar).
Doa istiftah yang di ajarkan dan dibaca Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sangatlah banyak macamnya. Ada yang panjang dan ada yang tidak. Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani menyebutkan sebelas macam doa istiftah.(Lihat Kitab Sifat Shalat Nabi).
Sungguh, doa doa itu semuanya tentulah memiliki keutamaan yang banyak karena Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam yang mengajarkannya. Ketahuilah bahwa doa istiftah tersebut ada yang disebutkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tentang keutamaannya, diantaranya :
Pertama : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. (H.R Abu Dawud, an Nasa-i dan yang selainnya, dari Abu Sa’id al Khudri).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللهِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ سُبْحَانَكَ الّهُمَّ ...
Sesungguhnya perkataan yang paling dicintai Allah adalah ucapan seorang hamba, Mahasuci Engkau Ya Allah … (H.R an Nasa’i dan Ibnu Mandah).
Kedua : اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang. (H.R Imam Muslim).
Seorang sahabat memulai shalat dengan bacaan ini sebagai doa istiftah, maka Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
عَجِبْتُ لَهَا ، فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ .
Aku kagum dengan kalimat ini, sebab pintu pintu langit dibuka untuknya. (H.R Imam Muslim dan yang selainnya).
Ketiga : الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian yang terbaik dan pujian yang penuh keberkahan di dalamnya. (H.R Imam Muslim).
Diriwayatkan bahwa seorang sahabat memulai shalat dengan bacaan ini, sebagai doa istiftah, maka Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لقد رأيت اثني عشر ملكاً يبتدرونها ؛ أيهم يرفعها
Aku telah melihat ada dua belas Malaikat saling memperebutkannya, siapa diantara mereka yang membawanya naik (ke langit menghadap Allah Ta’ala). H.R Imam Muslim dan Abu ‘Awanah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.256)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar