BERUSAHALAH MENCARI DAN MENDAPATKAN LAILATUL QADR
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hamba hamba Allah haruslah menghidupkan bulan Ramadhan yaitu SIANGNYA dengan ibadah SHAUM FARDHU dan ibadah lainnya. Sedangkan MALAMNYA dihidupkan dengan shalat taraweh, membaca al Qur an dan memperbanyak dzikir serta memohon ampun dan amal shalih yang lainnya.
Terlebih lagi adalah BERUSAHA MENDAPATKAN MALAM YANG PALING UTAMA YAITU LAILATUL QADR. Allah Ta’ala berfirman :
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ
اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ
الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ
رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al Qur an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu malam kemuliaan itu ?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para Malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Rabb-nya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar. (Q.S al Qadr 1-5).
Lailatul qadr benar benar memiliki keutamaan dan keistimewaan yang banyak. Itulah sebabnya Rasulullah, para sahabat dan orang orang shalih dari dahulu hingga sekarang terus berusaha untuk mendapatkannya meskipun dengan harus menunggu selama sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan dengan beri’tikaf di masjid. Diantara keutamaan dan keistimewaannya adalah :
(1) Terdapat padanya satu malam yang istimewa yaitu malam qadr yang lebih baik dari seribu bulan. Yang dimaksud dengan kebaikan di sini adalah ganjaran amalan pada malam tersebut serta kebaikan dan keberkahan yang diturunkan Allah Ta’ala bagi umat Islam.
(2) Malam qadr adalah malam yang penuh dengan kesejahteraan. Allah Ta’ala mensifati malam qadr dengan malam keselamatan karena pada malam itu banyak hamba Allah yang diampuni dosa dosanya. Rasulullah Salalahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ
الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala maka diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).
Syaikh Utsaimin berkata : Ketahuilah bahwa sabda beliau : iimaanan wah tisaaban” artinya karena keimanan kepada Allah dan balasan pahala yang disediakan Allah bagi yang melaksanakannya dan hanya mengharapkan pahala dan ganjaran dari-Nya. Hasilnya dapat diperoleh bagi yang mengetahuinya atau pun tidak mengetahuinya karena Rasulullah tidak memberikan syarat harus mengetahui hasil dari pahala tersebut.
(3) “Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa”. Pada malam itu turun malaikat malaikat dan malaikat Jibril. Para malaikat turun secara bertahap hingga memenuhi bumi. Mereka adalah penduduk langit yang tujuh. Mereka adalah makhluk yang sangat patuh kepada Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa turunnya malaikat kebumi adalah suatu pertanda adanya rahmat dan keberkahan.
Bahkan dalam ayat ini disebutkan pula : “War ruuh” maksudnya adalah malaikat Jibril yang juga ikut turun. Allah Ta’ala menyebutkannya secara khusus karena kemuliaan dan keutamaan malaikat Jibril. (Tafsir Juz ‘Amma).
Oleh karena itu maka sangatlah beruntung hamba hamba yang diberi kekuatan dan kemampuan oleh Allah Ta’ala untuk mencari dan mendapatkan malam lailatul qadar di bulan Ramadhan.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.259)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar