BERAKHLAK BAIK MENDATANGKAN CINTA ALLAH DAN RASUL-NYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sangat menganjurkan umatnya untuk berakhlak baik terhadap sesama. Imam an Nawawi, menyebutkan satu hadits pada urutan ke 18 dalam Kitab Arba’in Nawawiyah :
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ .
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan PERGAULILAH MANUSIA DENGAN AKHLAK YANG BAIK. (H.R at Tirmidzi dan Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihul Jaami’ dan disebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih).
Ini adalah salah satu wasiat yang sangat bermanfaat dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Beliau sendiri benar benar memiliki akhlak yang sangat mulia dan mendapat pujian dari Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Q.S al Qalam 4).
Sungguh akhlak yang baik, dalam syariat Islam membuahkan banyak sekali kebaikan TERUTAMA SEKALI MENDATANGKAN KECINTAAN ALLAH DAN RASUL-NYA, yaitu sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini :
(1) Mendapat kecintaan Allah Ta’ala.
Seorang hamba akan selalu bertaqarrub atau berusaha mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala yakni untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala bagi dirinya. Diantara cara untuk mendapat kecintaan Allah adalah sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yaitu dengan akhlak yang baik.
Dari Usamah bin Syarik, dia berkata : Suatu
ketika kami sedang duduk duduk di sisi Nabi, seolah olah di atas kepala kami
ada seekor burung hingga tak seorangpun berani berbicara. Tiba tiba datang
sekelompok orang bertanya kepada Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam : Siapakah
hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya ?. Nabi menjawab :
قَالَ: أَحْسَنُهُمْ
خُلُقًا
Orang yang paling baik akhlaknya. (H.R
ath Thabrani).
Ketahuilah bahwa sungguh sangat beruntung hamba hamba yang mendapat kecintaan Allah Ta’ala. Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi,
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ
Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya.
Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi. (H.R Iman Bukhari).
Kedua : Mendapat kecintaan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari Kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian. (H.R at Tirmidzi, dinilai hasan oleh Syaikh al Albani)
Lalu apa yang dimaksud dengan akhlak yang baik (terhadap manusia) ?. Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah menjelaskan bahwa akhlak yang baik itu mencakup tiga hal :
(1) Berbuat baik kepada orang lain.
(2) Menghindari sesuatu yang menyakiti atau yang tidak disukai orang lain.
(3) Menahan diri jika disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh orang lain. (Kitab Madaarijus Saalikin).
Oleh karena hamba hamba Allah hendaklah senantiasa dan terus menerus menjaga akhlak terhadap orang lain sehingga mendapat kecintaan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya . Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.588)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar