TIGA DIANTARA AMALAN YANG DICINTAI ALLAH TA’ALA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh SEMUA IBADAH yang merupakan amalan shalih atau perbuatan baik pasti akan mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala. Sungguh sangatlah banyak ayat yang menjelaskan perkara ini. Diantaranya adalah firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Allah mencintai orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Baqarah 195).
Ketahuilah bahwa dalam satu hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ada disebutkan tiga diantara amalan yang mendatangkan KECINTAAN ALLAH TA’ALA. Dalam hal ini Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjawab pertanyaan Ibnu Mas’ud :
عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Dari Ibnu Mas’ud, aku bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : Amalan apakah yang paling dicintai Allah ?. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjawab : Mengerjakan shalat pada waktunya. Aku bertanya : Kemudian apa ?. Beliau menjawab : Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya : Kemudian apa ?. Beliau menjawab, kemudian jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Pertama : Mengerjakan shalat pada waktunya.
Sungguh shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadatain. Ini adalah kewajiban orang orang beriman yang harus betul betul dijaga waktunya serta syarat dan rukunnya. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Sungguh, shalat itu adalah kewajiban DITENTUKAN WAKTUNYA atas orang orang beriman. (Q.S an Nisa’ 103).
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala memberi ancaman yang berat kepada orang orang yang melalaikan shalatnya. Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Maka kecelakaanlah bagi orang orang yang shalat. (Yaitu) orang orang yang lalai dari shalatnya. (Q.S al Maa-uun 4-5).
Tentang makna orang yang lalai terhadap shalatnya, ada disebutkan pada footnote terjemahan al Qur’an surat al Maa’uun, dari Departemen Agama yaitu : Orang yang tidak menghargai serta MELALAIKAN PELAKSANAAN DARI WAKTU WAKTU SHALAT.
Kedua : Berbuat baik kepada kedua orang tua.
Sungguh berbuat baik kepada kedua orang tua atau birrul walidain adalah salah satu perkara yang sangat penting dan utama dalam syariat Islam.
Allah Ta’ala telah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya sebagaimana firman-Nya :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah (lemahnya) dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku engkau akan kembali. (Q.S Lukman 14).
Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan pernah lalai untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Berbuat baik ketika orang tua masih hidup dan lebih lagi ketika sudah wafat. Ketahuilah bahwa di alam barzakh, setiap saat, orang tua betul betul mengharapkan dan menunggu DOA DAN PERMOHONAN AMPUN dari anak anaknya yang shalih dan shalihah.
Ketiga : Berjihad di jalan Allah.
Sungguh jihad memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam dan merupakan salah satu amal yang dicintai Allah Ta’ala sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud diatas . Ketinggian Islam, diataranya disebutkan dalam potongan satu hadits yang panjang diriwayatkan dari Mu’adz disebutkan :
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَ عَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan PUNCAKNYA ADALAH JIHAD. (H.R at Tirmidzi, Hasan-Shahih).
Lalu apa makna jihad. Jihad memiliki makna yang sangat luas yaitu SEGALA BENTUK USAHA MAKSIMAL DAN SUNGGUH SUNGGUH untuk menerapkan ajaran Islam dan pemberantasan kezhaliman. Baik terhadap diri pribadi maupun dalam masyarakat. Ulama fiqih membagi jihad menjadi tiga bentuk : (1) BERJIHAD MEMERANGI MUSUH SECARA NYATA. (2) Berjihad melawan syaithan. (3) Berjihad terhadap diri sendiri. (Kitab Enskplopedi Islam 2/315).
Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan untuk berjihad secara penuh yaitu dengan HARTA DAN JIWA, sebagaimana firman-Nya :
وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ….
….. Berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S at Taubah 41)
Allah Ta’ala berfirman :
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ
Berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad sebenar benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Q.S al Hajj 78).
Dan ketahuilah bahwa orang orang yang berjihad akan mendapat kebaikan yang banyak termasuk mendapat petunjuk ke jalan Allah. Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang orang yang berjihad untuk (mencari ke ridhaan) Kami, Kami akan TUNJUKKAN kepada mereka jalan jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang bebuat baik. (Q.S al Ankabut 69)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.102)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar