KETIKA DATANG BERITA YANG MENAKUTKAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Belakangan ini amatlah sering kita
mendengar atau membaca berita yang mungkin menakutkan atau untuk menakut nakuti
kaum muslimin. Diantaranya dikatakan bahwa ekonomi kita akan dikuasai seluruhnya
oleh asing dan aseng. Komunis mulai bangkit dan dalam waktu yang tidak terlalu
akan menguasai negeri ini. Para ulama akan dikriminalisasi habis habisan dan
yang lainnya.
Ini adalah berita buruk bahkan bisa
jadi membuat cemas sebagian kaum
muslimin. Berita ini meskipun belum tentu benar tapi memang harus kita waspadai.
Agar tidak merugikan kaum muslimin
maka kita bisa melakukan sesuatu sehingga bisa membendungnya. Diantaranya dan paling utama adalah kita
perkuat iman, berserah diri kepada Allah dan selalu bermohon kebaikan
kepada-Nya. Orang beriman tak pantas takut kepada musuh musuh Islam. Orang
beriman memiliki Allah Yang Maha Perkasa yang dimohon pertolongan dan
perlindungan-Nya.
Oleh karena itu jika datang berita
menakutkan maka : (1) Orang beriman akan
semakin bertambah keimanannya. (2) Orang beriman tidak mendapat bencana tapi
akan mendapat karunia yang besar. (3) Orang beriman tidak takut kepada musuh
musuhnya dan hanya takut kepada Allah Ta’ala.
Sungguh Allah Ta’ala telah
berfirman : “(Yaitu) orang orang (yang
mentaati Allah dan Rasul-Nya) yang kepada mereka ada orang yang mengatakan,
sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian. Karena
itu takutlah kepada mereka. Maka perkataan itu MENAMBAH KEIMANAN MEREKA dan
mereka menjawab : Cukuplah Allah menjadi
Penolong bagi kami dan Dia adalah sebaik baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan
karunia (yang besar) besar dari Allah, MEREKA TIDAK MENDAPAT BENCANA apa apa,
mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Sesungguhnya mereka itu tidak lain adalah syaithan yang menakut nakuti (kalian)
dengan kawan kawannya. Karena itu JANGANLAH KALIAN TAKUT KEPADA MEREKA TETAPI
TAKUTLAH KEPADAKU, jika kalian benar benar orang yang beriman”. (Q.S Ali Imran 173-175).
Diantara perkara yang sangat
dianjurkan bagi orang beriman ketika mendapat kabar yang buruk atau menakutkan,
adalah memohon kepada Allah dengan mengucapkan : Hasbunallahu wa ni’mal Wakiil.
Dua diantara Rasul yang mulia, dua Khalilullah yaitu kekasih Allah yang
paling dekat dengan-Nya pernah mengucapkan kalimat ini ketika mendapat
kesulitan.
Pertama : Nabi Ibrahim ‘alahis salam. Beliau mengucapkan kalimat ini
pada saat akan dilemparkan oleh kaumnya kedalam api yang menyala nyala karena
beliau menentang perbuatan mereka melakukan kesyirikan dengan menyembah patung.
Lalu seketika itu juga datang
pertolongan Allah Ta’ala. Api yang secara asal adalah panas dan membakar
ternyata menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim selamat. Allah Ta’ala berfirman :
“Kami (Allah) berfirman : Wahai api !.
Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim”. (Q.S al Anbiya’ 69).
Kedua : Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam. Rasulullah
mengucapkan kalimat ini pada saat datang kabar bahwa pasukan musuh telah berkumpul
untuk menyerang beliau.
Tentang hal ini diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, dari Ibnu Abbas dia
berkata : “Cukuplah Allah bagi kami dan
Allah adalah sebaik baik Pelindung” Nabi Ibrahim ‘alaihis salam membacanya
ketika beliau dilemparkan ke dalam api dan Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi
Wasallam membacanya ketika kaumnya berkata kepada tentang pasukan yang musuh
yang akan menyerang kaum muslimin yaitu sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran 173 diatas.
Imam Ibnul Qayyim berkata : Cukuplah
Allah sebagai pelindung orang orang yang bertawakal kepada-Nya dan Pelindung
orang yang berlindung kepada-Nya. Dialah yang mengamankan rasa takut orang yang
takut dan Pengayom orang yang bernaung. Maka barangsiapa menjadikan-Nya sebagai
pelindung, meminta tolong kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya serta memurnikan
segalanya kepada-Nya, niscaya Allah akan menolongnya, melindungi, memelihara
dan menjaganya. Barangsiapa takut dan bertakwa kepada-Nya niscaya Dia
mengamankannya dari apa yang ia takutkan dan ia khawatirkan serta Dia akan
mendatangkan manfaat yang dibutuhkannya.
Selain itu orang muslim yang
cerdas, ketika menerima berita maka sangatlah diajurkan untuk bersikap tenang
dan mencari tahu perkaranya. Rasulullah bersabda : “Perlahan lahan (ketenangan) itu dari Allah sedangkan terburu buru
adalah dari syaithan”. (H.R Abu Ya’la, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Tentang hadits ini, Syaikh Shalih
al Fauzan berkata : Hendaknya perlahan lahan
dalam menanggapi suatu perkara, tidak terburu buru, tidak tergesa gesa menghukumi
orang.
Hendaknya tabaiyun sebagaimana
firman Allah Ta’ala : “Wahai orang orang yang beriman. Jika datang kepadamu
seseorang yang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti
kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan
(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”. (Q.S al
Hujuraat 6). Lihat al Muntaqa min Fataawaa.
Begitulah sikap seorang yang
beriman ketika menerima berita yang menakutkan yang juga mungkin belum tentu benar. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.056)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar