AMAL AMAL YANG
BERNILAI TINGGI WAKTU SHUBUH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh waktu shubuh atau waktu fajr adalah
waktu yang agung dan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala dalam menciptakan
langit dan bumi beserta segala yang ada diantara keduanya. Bahkan Allah Ta’ala
bersumpah dengan waktu malam dan shubuh :
(1) Dalam surat at Takwir ayat 18 : “Wal laili idzaa ‘as’as. Wash shubhu idza
tanaffaas”. Demi malam apabila telah datang menjelang. Dan demi shubuh
apabila fajarnya mulai menyingsing”.
Syaikh al Utsaimin berkata : Jadi, Allah
bersumpah demi malam ketika datang menjelang kemudian bersumpah demi siang
ketika datang menyingsing. Allah Ta’ala sengaja bersumpah dengan menyebut kedua
makhluk tersebut (siang dan malam) karena keagungan keduanya dan karena
keduanya termasuk salah satu tanda kebesaran Allah yang sangat besar. (Cobalah
bayangkan) Siapakah yang dapat mendatangkan malam dikala siang hari ?. Dan
siapakah yang kuasa mendatangkan siang dikala malam hari ?. (Tafsir Juz ‘Amma).
(2) Dalam surat al Fajr ayat 1 : “Al Fajr” Demi fajar.
Tentang surat al Fajr ayat 1 ini, Syaikh as
Sa’di berkata : Allah bersumpah dengan waktu fajar yaitu penghujung malam dan
permulaan siang. Karena diwaktu akhir malam dan permulaan siang terdapat tanda
tanda kebesaran Allah yang menunjukkan kekuasaan-Nya yang sempurna. Dialah yang
mengatur waktu seluruh hal yang hanya kepada-Nya lah ibadah layak ditunaikan.
Di saat fajr terdapat shalat utama lagi diagungkan yang baik untuk dijadikan sebagai obyek sumpah
oleh Allah. (Tafsir Taisir karimir Rahman).
Lalu pada waktu yang agung ini. Setiap hamba
diberi kesempatan oleh Allah Ta’ala untuk banyak beramal pada waktu shubuh.
Amal di waktu shubuh sungguh sangatlah istimewa karena seorang hamba terlebih
dahulu beribadah kepada Allah Ta’ala sebelum melakukan kegiatan apapun yang
bersifat duniawi. Bahkan amal amal di waktu shubuh memiliki nilai yang besar
meskipun sebenarnya ringan untuk dilakukan, diantaranya :
Pertama :
Berwudhu dan membaca doa setelah wudhu
Berwudhu’
adalah wajib bagi seorang muslim yang akan melaksanakan shalat baik shalat
fardhu maupun shalat sunat. Tujuannya adalah untuk membersihkan diri dari
hadats kecil karena seseorang yang akan shalat haruslah dalam keadaan suci.
Selain
itu, ternyata bahwa wudhu’ yang dilakukan seorang muslim dan membaca doa
sesudahnya memiliki manfaat yang besar baginya, diantaranya
:
(1) Wudhu’
dapat menghapus berbagai kesalahan. Ya memang benar, karena Rasulullah yang
mengabarkan melalui sabda beliau dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim no. 244, yaitu :
“Apabila
seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu’ : Lalu
ia membasuh wajahnya, niscaya keluarlah dari wajahnya setiap kesalahan dari
pandangannya dengan kedua belah matanya bersama air atau bersama tetes terakhir
dari air tersebut.
Apabila
ia membasuh kedua tangannya, niscaya keluarlah semua kesalahan yang telah
dilakukan oleh kedua tangannya bersama air atau bersama tetes air terakhir.
Apabila
ia membasuh kedua kakinya, niscaya akan keluarlah setiap kesalahan yang
dijalani oleh kedua kakinya bersama air atau bersama tetes air yang terakhir.
Sehingga
ia keluar dalam kondisi bersih dari segala dosa”.
Al
Hafizh Ibnu Hajar berkata : Tentang wudhu’ yang mendatangkan ampunan, zahirnya
mencakup dosa besar dan kecil, akan tetapi para ulama mengkhususkannya dengan
dosa dosa kecil, karena pada riwayat yang lain tercantum pengecualian terhadap
dosa dosa besar. (Fathul Baari)
(2) Dari
Umar bin Khaththab ia berkata, Rasulullah bersabda : “Tidak seorang pun
diantara kamu yang berwudhu’ lalu menyempurnakan wudhu’nya, kemudiaan membaca “Asyhadu
alla ilaaha ilallah wahdahu laa syariikalahu
wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluhu”
Aku bersaksi bahwa tidak Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Mahaesa
dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga
dan ia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki (H.R Imam Muslim
no 234 dan juga diriwayatkan oleh banyak ahli hadits selainnya).
Dalam
riwayat Imam at Tirmidzi terdapat tambahan yang shahih yaitu : Allahummaj’alnii
minat tawwabiina waj’alnii minal mutathah- hiriin. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang orang
yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang orang yang mensucikan diri.
Kedua :
Berjalan menuju masjid untuk shalat
Seorang hamba yang senantiasa berjalan menuju masjid
untuk melaksanakan shalat maka akan diampuni dosa dosanya, diangkat derajatnya dan surga baginya. Demikian
yang dijanjikan Allah Ta’ala melalui sabda Rasul-Nya, diantaranya :
(1)
Rasulullah bersabda : “Man tawadhdha’ lishshalaati fa asbaghal wudhuu-a,
syumma masya ilash shalaatil maktuubati,
fashallahaa ma’annasi au ma’al jama’ati au fil masjidi ghafarallaahu lahu
dzunuubah.”Barang siapa yang berwudhu’ untuk shalat dan ia menyempurnakan
wudhu’nya, lalu berjalan (untuk menunaikan) shalat wajib dan ia shalat bersama
manusia atau bersama jamaah atau didalam masjid, niscaya Allah mengampuni dosa
dosanya (H.R Imam Muslim).
(2)
Rasulullah bersabda : “Man raaha ila masjidil jamaa’ati fakhuthwatun tamhuu
saiyatun wa khuthwatun taktubu lahu hasanatun dzahiban waraji’an” Siapa
yang berangkat ke masjid (untuk shalat) berjamaah maka langkah (yang satu)
menghapus satu keburukan dan langkah (yang lain) menuliskan baginya satu
kebaikan, saat pergi dan kembali (Shahihut Targhib wat Tarhib).
(3)
Rasulullah bersabda : “Man tathahhara fii baitihi syumma masya ila baitin
min buyutillah liyaqdhiya faridhatan min faraa-idillahi kaanat khuthwataahu
ihdaahuma tahuththu khathiiatan wal
ukhra tarfa’u darajah.” Siapa yang
berwudhu’ di rumahnya lalu berjalan menuju rumah di antara rumah-rumah Allah
untuk menunaikan salah satu kewajiban (dari) Allah maka salah satu dari kedua
langkahnya menghapus dosa-dosa dan yang lain meninggikan derajatnya.
(H.R Imam Muslim).
(4)
Rasulullah bersabda : “Man ghadaa ilal masjidi waraaha a’adalallahu lahu
nuzulan minal jannati kullama ghadaa waraah.” Siapa yang pergi menuju masjid dan pulang
(darinya) niscaya Allah menyediakan tempat tinggal baginya di surga setiap kali
ia pulang pergi. (Mutafaq ‘alaih).
Ketahuilah
bahwa keutamaan yang banyak ini juga akan diperoleh semua hamba Allah yang
melakukan perjalanan ke masjid untuk melaksanakan shalat.
Ketiga :
Melakukan shalat sunnah fajr
Ini
adalah salah satu ibadah shalat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah
secara konsisten. Sungguh beliau sangatlah mengetahui ketinggian nilai shalat
Fajr ini disisi Allah. Oleh karenanya beliau tidak pernah meninggalkan shalat
ini baik ketika muqim (berada ditempat, tidak sedang safar) maupun ketika
safar.
Aisyah
berkata : “Beliau (Nabi) sama sekali tidak pernah meninggalkan dua rakaat
(shalat Fajr) tersebut”. Aisyah juga berkata : “Nabi tidak pernah menjaga
amalan nafilah, (sunnah) lebih kuat dibanding konsistensi beliau menjaga dua rakaat
(shalat sunat) Fajr.
Bagi seseorang yang telah terbiasa dan istiqamah
shalat shubuh berjamaah di masjid tentu akan lebih mudah untuk melakukan dan
menjaga shalat sunnah ini.
Rasulullah
bersabda : “Raka’atal fajri khairum minad dun-ya wamaa fiih” Dua rakaat sunat
fajar lebih baik dari pada dunia dan apa yang ada didalamnya. (H.R Imam
Muslim).
Dunia
dan segala isinya adalah seluruh harta dunia dan perhiasannya. Semua itu tidak
bisa mengalahkan keutamaan shalat sunnah Fajr ini. Kenapa begitu ? Iya, karena harta
dunia sebesar dan sebanyak apapun adalah sesuatu yang akan hilang, musnah dan
punah. Harta akhirat yaitu berupa amal shalih yang dilakukan seorang hamba, diantaranya berupa
shalat sunnah Fajr maka kenikmatan dan manfaatnya tidak akan pernah sirna,
pasti akan kekal selama lamanya.
Bahkan mengingat keutamaannya yang banyak maka sangatlah dianjurkan untuk tetap
dikerjakan walaupun pada suatu saat terlambat bangun untuk shalat shubuh karena
udzur syar’i.
Dalam suatu hadits dari Abu Qatadah
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah dalam suatu
perjalanan bersama sahabat pernah tertidur semua dan baru terbangun setelah
matahari terbit. Lalu Rasulullah menyuruh Bilal bin Rabbah melaksanakan adzan.
Kemudian beliau melaksanakan shalat sunnah Fajr sebelum melaksanakan shalat
Shubuh berjamaah.
Keempat :
Melaksanakan shalat fardhu shubuh
Sungguh
seorang hamba yang mendirikan shalat shubuh akan mendapati banyak sekali
keutamaannya sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah, diantaranya adalah
:
(1)
Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Man shallal bardaini
dakhalal jannah”. Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat
shubuh dan shalat ‘ashar) maka dia akan masuk surga.” (H.R Imam Bukhari no. 574 dan Imam Muslim no. 635).
(2)
Salah satu penghalang masuk neraka.
Yaitu
sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : “Lan yalijan naara ahadun shallaa qabla
thuluu’isy syamsi wa qabla ghuruubihaa” Sungguh tidaklah akan masuk neraka
orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh)
dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ‘ashar). (H.R Imam
Muslim no. 634).
(3) Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Man shalla shalaatish
shubhi fa huwa fii dzimmatillahi” Barangsiapa yang mendirikan shalat shubuh
maka dia berada dalam jaminan Allah. (H.R Imam Muslim no. 163)
Sungguh
merupakan suatu keberuntungan yang sangat besar dan agung, di dunia dan di
akhirat, bila seorang hamba mendapat jaminan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(4)
Dihitung seperti shalat semalam penuh.
Tidaklah
ada seorang hamba pada saat ini yang mampu mendirikan shalat semalam penuh
apalagi dilakukan tiap hari. Tapi dengan kasih sayang-Nya Allah Ta’ala
memberikan pahala shalat semalam penuh bagi hambaNya yang melaksanakan shalat
shubuh.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Man shallal ‘isya-a fii jamaa’atin
fa ka-annamaa qaama nishfal laili, wa man shallash shubha fii jamaa’atin fa
ka-annamaa shallal laili kullah” Barangsiapa
yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat selama separuh
malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah
shalat seluruh malamnya. (H.R Imam Muslim no. 656).
(5) Disaksikan para malaikat.
Salah satu keistimewaan pula pada
shalat shubuh yaitu disaksikan oleh siang dan malaikat malam. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini dalam sabda beliau : Wa tajtami’u
malaaikatul laili wa malaaikatun nahaari fii shalaatil fajri” Dan para
malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh). H.R Imam
Bukhari no. 137 dan Imam Muslim no.632.
Hadits ini juga semakna dengan firman
Allah dalam surat al Isra’ 78 sebagaimana telah disebutkan diatas. Allah
berfirman : “Inna qur-anal fajri kaana masyhuudaa”. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan
(oleh malaikat).
Itulah diantara amal amal yang dilakukan di
waktu shubuh dan memiliki nilai yang sangat besar disisi Allah Ta’ala. Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita. Wallahu A’lam. (1.051).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar