Kamis, 30 Mei 2024

SUNGGUH MAKSIAT DAN DOSA MENDATANGKAN MUSIBAH

 

SUNGGUH MAKSIAT DAN DOSA MENDATANGKAN MUSIBAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika hamba hamba Allah didatangi berbagai bentuk musibah maka WAJIB BAGI DIRINYA UNTUK MENGEDEPANKAN SIFAT SABAR. Dalam hal ini, ketika seseorang  sabar atau tidak sabar menerima suatu musibah maka musibah itu tetap akan mendatanginya pada waktu yang telah ditetapkan Allah Ta'ala.

Selanjutnya, ketika didatangi musibah maka lakukan introspeksi diri atau muhasabah. Bisa jadi musibah itu datang tersebab maksiat dan dosa yang dilakukan. Sebab maksiat dan dosa terkait dengan musibah. Selanjutnya perbanyak memohon ampun dan bertaubat.   

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata : Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat. (Al Jawabul Kaafi)

Dan juga Allah Ta'ala telah mengingatkan dalam fiman-Nya :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syura 30.

Tentang surat asy Syura ayat 30 ini  Syaikh as Sa’di memberi  penjelasan buat kita. Beliau berkata : Allah Ta’ala memberitahukan bahwa tidak ada satu pun musibah yang menimpa hamba-Nya, baik yang menimpa dirinya, hartanya, anaknya dan menimpa sesuatu yang mereka cinta (musibah tersebut) berat mereka rasakan, KECUALI (SEMUA MUSIBAH ITU TERJADI) KARENA PERBUATAN DOSA YANG TELAH MEREKA LAKUKAN dan bahwa dosa dosa (mereka yang Allah ampuni lebih banyak.

Karena Allah tidak menganiaya hamba-Nya namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah mengatakan : Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa. (Al Jawabul Kaafi)

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah disandarkan suatu keburukan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua musibah, itu semua disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif)

Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap hamba merenungkan hal ini. Ketahuilah bahwa setiap musibah yang menimpa kita dan mendatangi  negeri ini, itu semua disebabkan karena dosa dan maksiat yang kita perbuat.

Betapa banyak kesyirikan merajalela di mana-mana, dengan bentuk tradisi ngalap berkah, memajang dan memakai  jimat untuk memperlancar bisnis dan karir, mendatangi kubur para wali untuk dijadikan perantara dalam berdoa.

Bahkan juga begitu banyak kaum muslimin suka melakukan dosa besar. Dan juga di zaman ini kita dapat melihat bahwa masih banyak saudara kita yang lalai dalam beribadah. Diantaranya ada yang shalat belum sepenuhnya dan  masih bolong bolong dan sering lalai.

Oleh karena itu, hendaklah setiap hamba memperbanyak memohon ampun dan bertaubat dengan taubat nasuha (sebenar benar taubat). Ketika hamba hamba Allah beralih kepada ketaatan dan amal shalih, musibah tersebut akan hilang dan berbagai nikmat pun akan mendekat. Allah Ta’ala berfirman :

ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S al Anfaal 53).

Wallahu Alam. (3.286).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar