HAMBA ALLAH
BISA DAPAT PAHALA TANPA BATAS
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, setiap
perbuatan baik yang dilakukan hamba hamba Allah pastilah akan mendapat balasan
kebaikan pula, sebagaimana firman-Nya :
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. (Q. S ar Rahman 60).
Bahkan balasan perbuatan baik bisa berlipat ganda. Allah
Ta'ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan
orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat
gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha
Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261).
Tetapi
ketahuilah bahwa sungguh Allah Ta'ala Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ternyata
ada amal shalih atau perbuatan baik yang diberi pahala tanpa batas, diantaranya adalah :
Pertama : Orang orang yang bersabar. Allah
Ta’ala berfirman :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas (Q.S
az Zumar 10)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas.
Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin
bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung
dengan bilangan.
Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum di
sisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan mengatakan
satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali
lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush
Shalihin)
Kedua : Orang yang suka memaafkan.
Syaikh as Sa’di
berkata : Termasuk dalam tindakan memaafkan adalah memaafkan segala hal yang
terjadi dari orang yang berbuat buruk kepada kita baik perkataan maupun
perbuatan. Memaafkan itu jauh lebih baik daripada hanya sekedar menahan marah
karena memaafkan adalah membalas dengan kelapangan dada terhadap orang yang
berbuat buruk (kepada kita). Kitab Tafsir Karimir Rahman.
Sungguh, ketika diperlakukan tidak baik atau dizhalimi orang lain timbul keinginan untuk membalas. Lalu memberi maaf atau memaafkan kesalahan orang lain hakikatnya sangat berat untuk dilakukan. Namun demikian ketahuilah bahwa pahala memaafkan adalah dari Allah Ta'ala (secara khusus) sebagaimana firman-Nya :
وَجَزَاءُ
سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى
اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat buruk) maka pahalanya atas tanggungan Allah. Sungguh dia tidak menyukai orang orang yang zhalim. (Q.S asy Syura 40).
Nah, ketahuilah bahwa suatu perbuatan baik jika pahalanya diatas tanggungan Allah Ta'ala maka jumlah atau besarnya pahala itu sesuai dengan kehendak Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Ketiga : Orang yang berpuasa.
Selain itu ketahuilah bahwa ibadah puasa mendapat
balasan secara khusus dari Allah Ta’ala. Rasulullah Salalllahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا
الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam
bersabda, Allah Ta'ala berfirman : Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa.
Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh
Muhhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Maka balasannya disandarkan kepada
diri-Nya yang Mulia. Karena amalan-amalan shalih akan dilipatgandakan pahalanya
dengan bilangan. Satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus
kali sampai berlipat-lipat.
Sementara
puasa, maka Allah sandarkan pahalanya kepada diri-Nya tanpa ada kadar bilangan.
Maka Dia Subhanahu adalah zat yang paling dermawan dan paling mulia. Pemberian
sesuai dengan apa yang diberikannya. Maka pahala orang puasa SANGAT BESAR TANPA
BATAS. (Kitab Majalis Syahru Ramadhan)
Wallahu
A'lam. (3.288).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar