KETIKA SESEORANG KEHILANGAN SANDAL DI MASJID
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Terkadang kita mendengar kabar ada saudara saudara kita yang kehilangan sandal usai shalat di masjid. Keadaan ini tentu membuat kecewa karena harus pulang tanpa alas kaki. Secara materi juga rugi dan harus membeli lagi sandal yang baru sebagai pengganti.
Lalu apa yang dianjurkan untuk dilakukan sehingga ada manfaat tersebab kehilangan sandal.
Pertama : Sikap terhadap diri sendiri yang kehilangan sandal.
(1) Sekali kali yang kehilangan sandal jangan merasa ini adalah musibah besar. Hakikatnya tidak ada orang yang menilai kehilangan sandal sebagai musibah besar. Mungkin sebagian kita pernah mendengar perkataan orang bijak : Ketika sandalmu hilang di masjid bukanlah musibah besar. Musibah besar adalah ketika sandalmu tak pernah kelihatan di masjid.
(2) Bersyukurlah karena bisa shalat ke masjid meskipun kehilangan sandal yang nilainya memang tak seberapa dibanding nikmat bisa melaksanakan shalat di masjid.
Kedua : Sikap terhadap yang mengambil sandal.
(1) Berbaik sangka kepada yang mengambil. Mungkin yang mengambil sandal itu TAK SENGAJA atau salah pakai sandal yang bukan miliknya sedangkan sandalnya masih tertinggal di masjid. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا
كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ
Berhati-hatilah kalian dari (perbuatan) berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
(2) Kalau orang yang mengambil itu dengan sengaja berarti dia telah melakukan perbuatan buruk yaitu mengambil harta orang lain yang bukan haknya. Doakan agar dia tak mengulangi lagi perbuatan buruk itu. Doa seseorang tanpa diketahui yang didoakan sangatlah bermanfaat bagi yang mendoakan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ
Tidak ada seorang hamba muslim yang berkenan mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan kecuali malaikat mendoakan orang yang berdoa tersebut dengan kalimat : Kamu juga mendapat sama sebagaimana doa yang kamu ucapkan. (H.R Imam Muslim).
(3) Kalau orang yang mengambil sandal itu karena memang sangat membutuhkan sandal dan tak ada kemampuan untuk membeli maka relakan sajalah. Meskipun ada kesempatan menuntutnya di akhirat karena telah mengambil sandal orang lain maka LEBIH BAIK DIMAAFKAN SAJA ketika masih berada di dunia.
Ketahuilah bahwa orang yang suka memaafkan akan memperoleh kebaikan yang banyak. Pahalanya dijamin oleh Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada yang berbuat buruk) maka pahalanya dari Allah. Sungguh Dia tidak menyukai orang orang yang zhalim. (Q.S asy Syura 40).
Sungguh memaafkan adalah suatu sikap yang mulia dari seorang hamba dan Allah akan menambah kemuliaannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ
عَزْمِ ٱلْأُمُورِ
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.472)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar