Selasa, 02 September 2025

DIBERI UJIAN BERUPA MUSIBAH TANDA KASIH SAYANG ALLAH

 

DIBERI UJIAN BERUPA MUSIBAH TANDA KASIH SAYANG ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, setiap hamba pasti akan diuji dalam bentuk musibah dalam urusan dunianya, yaitu sesuatu yang terasa tidak menyenangkan. Diantaranya adalah kehilangan harta,  didatangi penyakit,  kehilangan penghasilan, kehilangan pangkat dan jabatan dan yang lainnya.

Sungguh ujian berupa musibah itu adalah suatu keniscayaan. AllahTa'ala mengingatkan dalam firman-Nya :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan SEDIKIT ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (Q.S al Baqarah 155).

Ujian berupa musibah itu antara lain adalah untuk diketahui seberapa kokoh iman seseorang.  Allah Ta’ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?. Dan sungguh Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3).

Ketahuilah bahwa diantara tanda kasih sayang Allah Ta'ala ketika Dia memberi ujian berupa cobaan adalah :

(1) Ketika kehilangan harta.

Ketika seseorang kehilangan harta dia harus bersabar dan dianjurkan untuk  mengucapkan KALIMAT ISTIRJA' yakni yakni INNA LILLAAHI WA INNAA ILAHI RAJI’UUN. Lalu memohon agar diberi ganti maka akan diberi ganti yang lebih baik.Dalam hadis dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, dia  mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah, lalu dia mengucapkan kalimat ISTIRJA' seperti yang Allah perintahkan : 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Yaa Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan yang lebih baik. (H.R Imam Muslim).

(2) Ketika didatangi penyakit.

Ketika didatangi ujian berupa penyakit misalnya, maka orang beriman wajib meyakini bahwa sakit yang menimpanya pasti memiliki hikmah dan pelajaran yang baik baginya. Paling tidak ada lima perkara  yang  ditarik Allah ketika seorang diuji dengan sakit :

(1) Selera makan berkurang bahkan hilang. (2) Keceriaan dan kegembiraan hilang. (3) Semangat dan tenaga secara fisik juga hilang. (4) Kemampuan beraktivitas sehari hari juga hilang. (5) DOSA DOSA JUGA HILANG. 

Selanjutnya, ketika Allah Ta'ala menyembuhkannya maka Allah mengembalikan apa yang telah Dia tarik dari diri seseorang ketika dia  sakit tadi.  Selera makan dikembalikan.  Kegembiraan dan keceriaan dikembalikan.  Semangat dan tenaga secara fisik juga dikembalikan. Kemampuan untuk beraktivitas sehari hari juga dikembalikan lagi. TAPI DOSA TAK DIKEMBALIKAN.

Ketahuilah bahwa ketika seseorang ditimpa suatu ujian berupa penyakit, kesusahan dan yang lainnya maka Allah Ta'ala mengampuni dosanya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

 

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, RASASAKT, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. (H.R  Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Selain itu ketahuilah bahwa semua ujian berupa musibah adalah ketetapan Allah Ta'ala yang pasti akan terjadi. Allah Ta'ala berfirman :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Lalu ketika didatangi ujian berupa musibah maka sikap yang paling utama dikedepankan oleh orang beriman adalah BERSABAR. Dan sungguh ketika seseorang bersabar  dia akan didatangi PAHALA TANPA BATAS. Allah Ta'ala berfirman : 

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan. 

Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin)

 

Wallahu A'lam. (3.582)

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar