KELIRU BERAT
JIKA ORANG BERIMAN TIDAK BELAJAR AL QUR AN
Disusun oleh : Azwir B.
Chaniago
Sungguh, al Qur an
adalah kitab yang mulia. Allah Ta'ala telah menurunkan al Qur an pada bulan
yang mulia, melalui Malaikat yang mulia yaitu Jibril kepada seorang manusia
paling mulia yaitu Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam sebagai petunjuk bagi
orang orang beriman. Allah Ta'ala berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ
وَالْفُرْقَانِ ۚ
Bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). (Q.S al Baqarah 185).
Dan ketahuilah bahwa al Qur
an diiturunkan pada malam yang mulia yaitu malam Lailatul Qadr yang lebih lebih
baik dari seribu bulan. Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى
لَيْلَةِ ٱلْقَدْر وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ لَيْلَةُ
ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu
apakah malam kemuliaan itu ?. Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S al Qadr 1-3).
Sebagai
kitab petunjuk paling utama maka sungguh sangat keliru orang orang yang tidak
belajar al Qur an, tidak berusaha merenungi makna maknanya, tidak mengamalkannya
dan tidak mendakwahkannya sesuai kemampuan. Bahkan sikap ini bisa mendatangkan
dosa.
Syaikh
Dr Khalid al Mushlih pernah ditanya : Apakah seorang muslim berdosa ketika dia tidak pernah
membaca Al Quran di bulan Ramadhan ?. Beliau menjawab : Tentu saja, Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam pernah mengadukan kaumnya kepada Rabb-nya :
وَقَالَ
الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَـٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Berkatalah
Rasul : Ya Rabb-ku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang
tidak diacuhkan. (Q.S al Furqan 30)
Bentuk
tidak acuh dan meninggalkan Al Quran, itu ada beberapa macam : Tidak membacanya.
Tidak merenungi maknanya (tadabbur).Tidak mengamalkannya. Tidak mendakwahkannya
dan tidak berhukum dengannya. Ini semua adalah bentuk mengacuhkan Al Quran dan
ini menunjukkan kurangnya iman dan kebaikan pada seseorang sekadar bentuk
ketidakacuhan dia pada Al Quran.
Maka
seorang yang perhatian pada Al Quran adalah yang membacanya, merenungkannya,
mengamalkannya, berdakwah dengannya dan berhukum dengan Al Quran. Apabila ini
dilakukan maka seseorang tidak termasuk orang yang tidak acuh dengan al Quran.
(Dijawab oleh Syaikh dalam satu video di medsos)
Oleh
karena itu hamba hamba Allah tetap dan senantiasa membaca serta memberikan
perhatian yang sungguh sungguh terhadap al Qur an sehingga bisa mendapat
petunjuk kepada jalan yang lurus, untuk keselamatan di dunia dan di akhirat
kelak.
Wallahu
A'lam. (3.265)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar