BANYAK HARTA BELUM TENTU TANDA SESEORANG DICINTAI ALLAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala memberi rizki berupa harta kepada hamba hamba-Nya sesuai kehendak-Nya. Ada hamba hamba-Nya diberi rizki dalam jumlah yang banyak dan ada pula diberi tidak banyak. Allah Ta’ala berfirman :
أَوَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki) ?. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (Q.S az Zumar 52).
Syaikh as Sa’di berkata : Mereka terperdaya dengan harta benda dan mereka mengklaim berdasarkan berdasarkan kebodohannya bahwasanya (nikmat yang diberikan kepada mereka itu) membuktikan baiknya kondisi pemiliknya. Maka Allah Ta’ala menunjukkan kepada mereka bahwa rizki tidak menunjukkan kepada yang demikian. Dan sesungguhnya Allah : “Melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki”. Diantara hamba hamba-Nya yang shalih ataupun yang durhaka. Jadi rizki Allah itu diberikan (dalam keadaan) sama kepada semua manusia (yang shalih dan yang durhaka) SEDANGKAN IMAN DAN AMAL SHALIH diistimewakan hanya diberikan kepada manusia manusia terbaik. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Jadi, ketika seseorang diberi harta yang banyak bukanlah satu tanda Allah Ta’ala menyayangi atau mencintainya. Memang terkadang ada manusia yang berkata : Allah sayang kepadaku dan aku diberi harta yang sangat banyak. Ini perkataan yang keliru.
Ketahuilah bahwa tahun tahun awal Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan sahabat hijrah ke Madinah hampir semua berada dalam keadaan susah dan serba kekurangan harta. Bahkan banyak diantara sahabat Muhajirin yang dibantu kebutuhannya oleh sahabat Anshar. Keadaan ini tentu bukanlah karena Allah Ta’ala tidak menyayangi Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam beserta para sahabat.
Sementara itu orang orang kafir di Madinah terutama kaum Yahudi hidup dalam keadaan serba cukup bahkan berlebih dalam hal harta. Dan juga kerajaan kerajaan besar kaum kafir saat itu seperti Romawi dan Persia hidup dalam suasana penuh kemewahan. Keadaan ini pastilah bukan karena Allah Ta’ala sayang kepada mereka kaum kafir ini.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah menjelaskan siapa diantara hamba hamba yang disayangi dan dicintai-Nya, diantaranya adalah :
Pertama : Orang orang yang sabar. Allah Ta’ala berfirman :
وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
Dan betapa banyak Nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari (pengikut) nya yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah kepada musuh. DAN ALLAH MENCINTAI ORANG ORANG YANG BERSABAR. (Q.S Ali Imran 146).
Kedua : Orang orang yang bertaubat. Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala menyeru manusia agar terus menerus memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Allah berfirman :
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung. (Q.S an Nuur 31).
Dan sungguh Allah mencintai orang yang taubat yaitu sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sungguh, ALLAH MENCINTAI ORANG YANG TAUBAT dan orang yang mensucikan diri. (Q.S al Baqarah 222)
Ketiga : Orang orang yang berlaku adil. Allah Ta’ala memerintahkan orang beriman untuk berlaku adil sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ
Wahai orang orang yang beriman !. Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah. (ketika) Menjadi saksi dengan adil. (Q.S al Maidah 8).
Allah mencintai orang orang yang berlaku adil. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Sesungguhnya ALLAH MENCINTAI ORANG ORANG YANG (BERLAKU) ADIL. (Q.S al Maidah 42)
Keempat : Orang orang yang berbuat baik. Allah Ta’ala berfirman :
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Dan ALLAH MENCINTAI ORANG YANG BERBUAT KEBAIKAN. (Q.S al Maidah 134).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.316)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar