ENGKAU TAK BISA MENGHINDAR DARI KETETAPAN
ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh apapun yang menimpa diri seorang hamba
adalah ketetapan Allah baginya. Tentang hal ini, seorang hamba haruslah yakin
seyakin yakinnya. Apa saja yang menimpa dirinya niscaya tidak akan meleset
sedikitpun dari apa yang telah ditetapkan Allah Ta’ala, meskipun berbagai sebab
dan sarana telah diusahakan.
Ketahuilah bahwa tidak ada kesanggupan seorang
hamba untuk menghindarinya selama
lamanya atau mencegah turunnya ketetapan Allah baginya. Jika keyakinan ini
dipegang maka hati akan merasa tenang
dan tenteram. Kegelisahan, kecemasan serta buruk sangka akan sirna.
Imam Abu Dawud meriwayatkan, yaitu dari Abu
Hafsah, dia berkata, Ubaah bin ash Shamit berkata kepada putranya : “Wahai
anakku, sesungguhnya engkau tidak akan kelezatan hakikat iman HINGGA ENGKAU
BERILMU BAHWA APA SAJA YANG MENIMPA DIRIMU, NISCAYA TIDAK AKAN MELESET DARIMU
DAN APA SAJA YANG MELESET DARIMU NISCAYA TIDAK AKAN MENIMPA DIRIMU.
Muhammad bin Shalih berkata tatkala men-syarah
perkataan Ubadah : “hingga engkau berilmu bahwa apa saja yang menima
dirimu niscaya tidak akan meleset darimu”. Beliau berkata : Kalimat ini
mengandung salah satu dari dua makna atau mengandung kedua duanya.
Pertama
: Bahwa makna “Apa saja yang menimpa dirimu”. Maksudnya adalah apa saja
yang telah Allah takdirkan menimpamu. Allah menyebutkan takdir dengan ungkapan
menimpa karena apa yang telah Allah takdirkan pasti akan terjadi, maka apa saja
yang telah Allah takdirkan menimpamu, itu tidak akan meleset darimu, meskipun
sebab dan sarana telah engkau upayakan.
Kedua
: “apa saja yang menimpa dirimu” maka janganlah engkau berfikir bahwa
itu akan meleset darimu. Janganlah kamu mengatakan : Kalau sekiranya aku
melakukan begini tentu tidak akan terjadi begini karena apa yang menimpamu saat
ini tidak mungkin meleset darimu. Maka semua perkiraan yang kamu asumsikan dan
yang kamu katakan : Seandainya aku melakukan begini tentu tidak akan terjadi
begini. Semuanya adalah perkiraan keputus-asaan yang tidak akan menghasilkan
pengaruh apapun.
Selanjutnya Syaikh Utsaimin berkata : Makna
yang mana saja, maknanya adalah shahih berdasarkan dua sisi : (1) Apa yang
Allah telah takdirkan menimpa seorang hamba maka itu pasti akan menimpanya dan
tidak mungkin meleset darinya. (2) Dan apa saja yang menimpa seorang manusia
maka tidak ada sesuatu pun yang dapat mencegahnya.
Maka apabila engkau beriman dengan keimanan
seperti ini niscaya engkau merasakan kelezatan iman, karena engkau merasa
tenang dan berilmu bahwa ketetapan Allah pasti akan terjadi dengan ketentuan
yang telah ditetapkan atasnya. Dan itu tidak berubah
selama lamanya. (Majmu’ Fatawa
wa Rasa’il).
Sungguh Allah Ta’ala telah berfirman :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ
مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah, tidak akan menimpa kami melainkan
apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya
kepada Allah bertawakkal orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).
Oleh karena itu janganlah seorang hamba
berkata : Seandainya aku melakukan ini dan itu niscaya perkara ini tidak akan
terjadi. Itu adalah perkiraan yang keliru karena bukanlah perkara itu berada
dalam jangkauan kemapuan dan kesanggupannya untuk menghindar dari takdir atau
ketetapan Allah Ta’ala. Dan takdir Allah tidak akan meleset sedikitpun dari
seseorang.
Rasulullah melarang untuk berandai andai,
sebagaimana sabda beliau :
احرص على ما ينفعك، واستعن
بالله ولا تعجز، وإن أصابك شيء، فلا تقل لو أني فعلت كان كذا وكذا، ولكن قل قدر
الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان
Semangatlah dalam menggapai apa
yang manfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan bersikap
lemah. Jangan pula mengatakan andaikan aku berbuat demikian tentu tidak akan
terjadi demikian namun katakanlah : Ini takdir Allah, dan apapun yang Allah
kehendaki pasti Allah wujudkan karena berandai andai membuka tipuan setan.”
(H.R Imam Muslim)
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.317)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar