JAGA AGAR AGAMA
KOKOH DALAM DIRI SAMPAI AKHIR HAYAT
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Untuk keselamatan di dunia dan di akhirat kelak maka seorang hamba haruslah
berusaha menjaga agama ini tetap berada dengan kokoh pada dirinya sampai akhir
hayatnya. Allah Ta'ala befirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم
مُّسْلِمُونَ
Wahai orang-orang yang beriman !. Bertakwalah kepada
Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S Ali Imran 102)
Ayat ini mengingatkan kita agar berusaha supaya akhir hidup kita dalam keadaan baik atau husnul khatimah. Ketahuilah bahwa keadaan seseorang saat tutup usia memiliki nilai tersendiri, karena balasan baik dan buruk yang akan diterimanya tergantung pada kondisinya saat tutup usia. Sebagaimana dalam hadits yang shahih disebutkan :
وَإِنَّمَا
الأَعْمَالُ
بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya. (H.R Imam Bukhari dan yang selainnya).
Yang dimaksud bil khawaatiim adalah amalan yang dilakukan di akhir umur atau akhir hayat seseorang. Ketahuilah bahwa seberapapun baiknya amalan seseorang selama berpuluh puluh tahun tetapi di akhir hayatnya ditutup dengan amal yang buruk misalnya melakukan kesyirikan ataupun dosa dosa besar lainnya maka itu merupakan malapetaka besar baginya.
Ketahuilah bahwa husnul khatimah adalah akhirnya yang baik. Yaitu seorang hamba, sebelum meninggal, ia diberi taufiq untuk menjauhi semua yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat, serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik, hingga akhirnya ia meninggal dalam kondisi baik.
Dalil yang menunjukkan makna ini, yaitu hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ،
قاَلُوُا: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ
مَوْتِهِ. رَواه الإمام أحمـد والترمذي وصحح الحاكم في المستدرك.
Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, maka Allah memanfaatkannya. Para sahabat bertanya : Bagaimana Allah akan memanfaatkannya? Rasulullah menjawab : Allah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal. (HR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak)
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu nasehat dari Imam Ibnul Qayyim, beliau berkata : Orang yang paling dungu adalah orang yang tersesat di akhir perjalanan pulangnya padahal rumahnya sudah dekat. (Al Fawa'id)
Wallahu A'lam. (3.089)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar