ADA MANUSIA YANG TERTIPU DENGAN DIRINYA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Ketika bergaul dengan
orang banyak dalam masyarkat dengan
berbagai tipenya, terkadang atau mungkin kita sering ditipu oleh orang lain. Mungkin ditipu oleh
tetangga, ditipu pedagang, ditipu customer, ditipu teman sekantor dan yang
lainnya. Sungguh yang paling berat itu adalah ditipu oleh pemimpin atau
penguasa.
Tetapi ketahuilah
bahwa selain itu bisa jadi juga SESEORANG TERTIPU DENGAN DENGAN DIRINYA
SENDIRI. Apa mungkin ?. Iya bisa jadi, diantaranya adalah ketika seseorang :
Pertama : Selalu
mengingat ingat dan membicarakan perbuatan baik yang telah dilakukan.
Berbuat baik atau melakukan amal shalih hakikatnya
haruslah menjadi kebiasaan hamba hamba Allah. Sungguh
Allah Ta’ala telah memerintahkan manusia untuk berbuat baik, diantaranya
disebutkan dalam firman-Nya :
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ
Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
ALLAH TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU. (Q.S al Qashash 77).
Tetapi semua itu
haruslah dilakukan dengan ikhlas mencari ridha Allah. Ketika seseorang telah
melakukan perbuatan baik lalu diingat ingat dan dibicarakan atau disebut sebut
maka dia telah tertipu dengan dirinya karena perbuatan itu jatuh kepada riya
dan bisa jadi sia sia.
Kedua : Selalu lupa
dengan dosa dosa
Ketika seseorang selalu
lupa dengan dosa dosanya maka hakikatnya dia telah tertipu dengan dirinya sendiri karena berakibat dia lupa
untuk memohon ampun dan bertaubat. Ini termasuk musibah.
Ketiga : Selalu
melihat orang yang dibawahnya dalam beribadah
Termasuk orang tertipu
dengan dirinya adalah tersebab selalu melihat orang yang dibawahnya dalam
beribadah. Dengan begitu merasa seolah
olah dia adalah orang
yang paling banyak ibadahnya. Akibat berikutnya adalah dia akan puas
dengan ibadah yang dilakukan saat ini. Tak terbetik niat untuk menambah atau
memperbanyak ibadah lebih lanjut.
Keempat : Selalu
melihat orang yang diatas dalam urusan dunia
Salah satu bentuk
tertipunya seseorang adalah dengan selalu melihat orang yang diatas dalam
urusan dunia seperti dalam hal rizki. Akibatnya merasa tidak puas dengan apa
yang diberikan Allah Ta'ala. Tidak bisa qana'ah.
Apa itu qana'ah
?. Qana’ah adalah engkau ridha dan menerima berapapun yang diberikan Allah
dalam kehidupan dunia ini, baik sedikit ataupun banyak. Engkau menyerahkan urusanmu
kepada Allah. Engkau mengetahui dan yakin bahwa Allah lebih tahu dan lebih
sayang terhadap dirimu daripada dirimu sendiri. (Abdul Ilah bin Ibrahim Dawud,
Kitab al Qana’ah).
Ketika seseorang jauh
dari sifat qana'ah maka jadilah dia seorang yang suka mengeluh dan sulit untuk
bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah Ta'ala kepadanya.
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :
كن
وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن قنِعًا تكن أشْكَرَ الناسِ
Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah engkau orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang PALING BERSYUKUR. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Wallahu A'lam. (3.086)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar