TAK ADA RIWAYAT MENYEBUTKAN BAHWA ORANG BERINFAK JATUH MISKIN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh suka berinfak dan bersedekah adalah perbuatan mulia dan sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Bahkan berinfak bukan dalam keadaan lapang saja tetapi juga dianjurkan dalam keadaan sempit dan itu salah satu tanda orang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yaitu pada saat keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang. Bila mereka lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih banyak. Apabila mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu kebaikan walaupun hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Karimur Rahman)
Tetapi ketahuilah bahwa syaithan memang selalu menakut nakuti orang beriman akan jatuh miskin sehingga tidak mau menginfakkan hartanya.
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 268)
Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah Ta'ala : "Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya, dia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian (menahan harta), sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
“Dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)” maksudnya, bersamaan dengan melarang kalian berinfak karena takut miskin, syaithan menyuruh kalian berbuat maksiat, dosa, keharaman, dan menyelisihi keridhaan pencipta (Allah).” Tafsir Ibnu Katsir.
Syaikh Ibnu Utsaimin dalam berkata : Apabila seseorang bersedekah maka syaithan berkata kepadanya (dengan menakut nakuti) : Apabila kamu sedekah hartamu pasti berkurang. Kamu punya 100 riyal, apabila kamu sedekahkan 10 riyal, maka hartamu tinggal 90 riyal. Jika hartamu berkurang, jangan bersedekah. Karena setiap engkau sedekah maka hartamu berkurang. (Syarah Riyadush Shalihin).
Ketahuilah bahwa ketika seseorang terpengaruh dengan bisikan syaithan ini maka terasa berat baginya untuk mengeluarkan infak dan sedekah padahal infak yang dia keluarkan akan sangat bermanfaat bagi orang lain atau saudara yang SANGAT MEMBUTUHKAN meskipun mereka tak mau meminta.
SUNGGUH DARI DAHULU SAMPAI SEKARANG TAK ADA SATU RIWAYATPUN YANG MENYEBUTKAN BAHWA SI FULAN ITU JATUH MISKIN KARENA BANYAK BERINFAK. Kenapa ?, karena Allah Yang Mahakaya berjanji akan menggantinya dengan berlipat ganda.
Allah Ta’ala akan membalasnya dengan berlipat ganda sebagaimana firman-Nya :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. ada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261).
Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam menjelaskan bahwa sungguh
berinfak tak akan pernah mengurangi harta seorang hamba yaitu sebagaimana sabda
beliau kepada Bilal :
أَنْفِقْ بِلَالًا وَلَا تَخْشَ مِنْ ذِي الْعَرْشِ إِقْلَالًا
Berinfakanlah wahai Bilal, jangan takut pemilik ‘Arsy (Allah) mengurangi hartamu. (H.R al Baihaqi dan ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Dan juga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara tegas dan terang memberitahukan kepada umatnya bahwa hakikat sebenarnya sedekah tidaklah mengurangi harta.
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
"Sedekah tidaklah mengurangi harta." (H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.631)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar