BANYAK BERPUASA BISA MENJAGA DIRI DARI PERBUATAN TERCELA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh hidup bersama orang banyak di zaman yang serba bebas membuat kita sulit untuk menjaga diri dari perbuatan buruk dan tercela kecuali hamba hamba-Nya yang diberi-Nya taufik. Perhatikanlah saudaraku, begitu seseorang keluar rumah maka terlihat bahkan bertebaran godaan yang membuatnya tergelincir kepada dosa.
Sungguh : (1) Manusia yang buka aurat ada di banyak tempat. (2) Manusia berbicara kasar, jorok dan juga ghibah, namimah bahkan mencela dan menghina ada di banyak tempat. (3) Manusia berkata bohong, menipu, mengambil harta orang lain ada di banyak tempat.
Bahkan belum keuar rumah kita bisa jatuh atau tergelincir kepada perbuatan dosa jika TAK BIJAK menggunakan alat komunikasi yang ada dalam genggaman dan sangat canggih dan semakin canggih.
Namun demikian, ketahuilah bahwa KALAU SEORANG HAMBA SUNGGUH SUNGGUH INGIN MENGHINDAR ATAU MENJAGA DIRI DARI keadaan yang buruk ini ada banyak jalan yang bisa ditempuh, satu diantaranya dengan banyak berpuasa. Selain puasa wajib sebulan penuh di bulan Ramadhan juga banyak pula puasa sunnah yang disyariatkan.
Hakikatnya, tujuan berpuasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, mencari ridha-Nya dan melaksanakan perkara yang disyariatkan-Nya. Selain itu ketahuilah bahwa adab berpuasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja tetapi juga penting untuk menjaga diri dari PERBUATAN PERBUATAN TERCELA yang bisa merusak nilai puasa. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia sia dan perkataan keji. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya : Aku sedang puasa, aku sedang puasa. (H.R Ibnu Majah dan al Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan palsu atau bohong dan berbuat dengannya, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah
Oleh karena itu orang orang beriman ketika berpuasa senantiasa menjaga matanya untuk tidak melihat yang diharamkan Allah Ta’ala, menjaga telinganya untuk tidak mendengarkan apa yang diharamkan Allah Ta’ala.
Termasuk yang penting juga adalah menjaga lisannya untuk tidak berbiacara tentang perkara yang diharamkan Allah Ta’ala, menjaga kakinya untuk tidak melangkah ke tempat yang diharamkan Allah Ta’ala. Dengan demikian PUASA YANG DILAKUKAN ORANG ORANG BERIMAN BISA MENJAGA DIRINYA DARI PERBUATAN CELA.
Ketahuilah bahwa ketika berpuasa hamba hamba Allah selalu menjaga ucapannya dan anggota badannya dari sesuatu yang tercela maka akhirnya MENJADI TERBIASA MENJAGANYA dalam kehidupannya sehari hari meskipun tidak sedang berpuasa.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.630).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar