JANGAN TINGGALKAN HARTA DI DUNIA BAWA SEBAGIAN KE AKHIRAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Berusaha mencari rizki adalah suatu yang terpuji karena dengan begitu seseorang terpelihara kehormatan dirinya dengan tidak meminta minta kepada orang lain. Lalu ada yang diberi Allah Ta’ala rizki yang tidak banyak tetapi ada pula yang diberi rizki banyak bahkan bisa jadi sangat banyak. Terkadang melebihi dari kebutuhan untuk diri, keluarga dan orang orang dalam tanggungannya.
Ketika mendapat rizki yang banyak dan berlimpah maka akhirnya dia memiliki harta dibanyak tempat. Ada simpanan di buku tabungan, simpanan di lemari besi, simpanan di deposit box-nya. Adapula yang memiliki harta berupa tanah dan bangunan rumah serta toko yang disewakan sehingga menambah hartanya.
Sebagian orang menggunakan hartanya untuk bersenang senang di dunia, plesiran ke berbagai negeri dan yang lainnya. Kemudian setelah ajalnya tiba, ternyata semua hartanya ditinggalkan di dunia, lalu menyesal. Sungguh Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya :
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu SEBELUM KEMATIAN DATANG kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata (menyesali diri) : Ya Rabb-ku sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi maka aku dapat BERSEDEKAH dan aku termasuk orang orang yang shalih. (Q.S al Munafiqun 10).
Ketahuilah bahwa harta yang banyak yang telah dianugerahkan Allah Ta’ala kepadanya HANYA AKAN MENJADI BETUL BETUL BERMANFAAT JIKA TIDAK SEMUANYA DITINGGALKAN DI DUNIA pada saat dia wafat. Sebagian besarnya bawalah ke akhirat.
Lalu datang pertanyaan. Apakah harta memang bisa dibawa mati ?. Bukankah ketika kita mati yang dibawa hanya beberapa lapis kain kafan saja sebagai penutup badan jenazah. Ketahuilah bahwa harta yang kita miliki sekarang ini SEDIKIT ATAU BANYAK bisa kita bawa ke negeri akhirat. Caranya sebelum mati titipkan sebagian harta kita panti asuhan, titipkan kepada orang miskin dan orang terlantar, titipkan di lembaga pendidikan Islam dan tempat tempat lain yang Allah Ta’ala ridha.
Nah, ketika kita sudah wafat dan datang hari berbangkit maka tunggulah hari hisab yaitu hari perhitungan amal baik dan amal buruk. Ketika itu semua harta yang kita titipkan tadi berupa INFAK ATAU SEDEKAH akan ditempat di mizan yaitu timbangan amal. Bahkan jumlahnya, dengan kasih sayang-Nya, Allah Ta’ala telah menjadikan berlipat ganda sampai 700 kali lipat dari yang kita titipkan sebagai infak dan sedekah sewaktu di dunia.
Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud, dia berkata : Seorang laki-laki datang dengan membawa (seekor) unta yang di hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :
لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ
Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang. (H.R. Imam Muslim, an Nasai dan Imam Ahmad).
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ
Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma DARI HASIL KERJA YANG HALAL melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana seseorang membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu. (H.R Imam Muslim).
Sungguh semua harta yang kita titipkan diberbagai tempat tadi sewaktu di dunia sebagai infak dan sedekah TENTU AKAN MEMBERATKAN TIMBANGAN AMAL KITA DI AKHIRAT KELAK. Orang orang beriman yang timbangan amalnya lebih berat maka jadilah dia orang yang beruntung. Itulah orang orang yang mendapat kebahagian di akhirat. Allah Ta’ala berfirman :
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang) Q.S al Qari’ah 6-7.
Allah Ta’ala berfirman :
وَٱلْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَن
ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ
خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَظْلِمُونَ
Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan) nya, mereka itulah orang orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan) nya maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri karena mereka mengingkari ayat ayat Kami. (Q.S al A’raf 8-9).
Oleh karena hamba hamba Allah berusahalah membawa sebagian harta yang dimiliki di dunia ini sebagai infak, sedekah dan yang lainnya untuk memberatkan timbangan amal di akhirat. Intinya adalah JANGAN TINGGALKAN SEMUA HARTA KITA DI DUNIA pada saat wafat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.521)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar