AKHLAK MULIA MEMBERATKAN TIMBANGAN AMAL DI AKHIRAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa salah satu keadaan yang pasti akan dijalani orang orang muslim di akhirat kelak adalah hisab atau perhitungan amal baik dan buruk. Allah akan menegakkan mizan atau timbangan untuk menghitung kebaikan dan keburukan setiap orang.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Mizan atau timbangan adalah alat untuk mengukur sesuatu berdasarkan berat dan ringan. Adapun mizan di akhirat adalah sesuatu yang Allah letakkan pada hari Kiamat untuk menimbang amalan hamba-Nya. (Syarah Lum’atul I’tiqaad)
Mizan
ini sangat sempurna akurasinya, tidak akan ada yang lebih dan tidak akan ada
yang kurang sedikitpun. Allah Ta’ala
berfirman :
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ
ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ
مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
Orang orang beriman yang timbangan amalnya lebih berat maka jadilah dia orang yang beruntung. Itulah orang orang yang mendapat kebahagian di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang) Q.S al Qari’ah 6-7.
Allah
Ta’ala berfirman :
وَٱلْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَن
ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ
خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَظْلِمُونَ
Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan) nya, mereka itulah orang orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan) nya maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri karena mereka mengingkari ayat ayat Kami. (Q.S al A’raf 8-9)
Oleh karena itu, ketika hamba hamba Allah masih berada di dunia SANGATLAH PENTING DAN PALING UTAMA BAGINYA untuk menjaga amal yang disyariatkan baik kualitas maupun kuantitasnya sebagaimana yang disyariatkan. Dengan demikian jadilah orang yang beruntung karena timbangan amal kebaikannya lebih berat.
Selain itu ketahuilah bahwa orang orang beriman HENDAKLAH SENANTIASA MENGAMALKAN AKHLAK YANG MULIA. Tentang makna akhlak yang mulia dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Madaarijus Saalikin, yaitu mencakup tiga hal : (1) Berbuat baik kepada orang lain. (2) Menghindari sesuatu yang menyakiti atau yang tidak disukai orang lain. (3) Menahan diri jika disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh orang lain.
Sungguh AKHLAK YANG MULIA AKAN MEMBERATKAN TIMBANGAN AMAL di akhirat kelak. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَا مِنْ شَئٍ اَثْقَلَ فِىْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَاِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِي
Tidak ada yang lebih berat timbangan orang yang beriman pada Hari Kiamat dibandingkan akhlak mulia. Dan sesungguhnya Allah membenci orang yang berlaku buruk dalam berbicara. (H.R at Tirmidzi, Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.530)