BERPUASA ADALAH PINTU KEBAIKAN BAGI ORANG BERIMAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya menunjukkan banyak pintu kebaikan yang bisa dimasuki hamba hamba-Nya agar selamat di dunia dan di akhirat. Diantara tiga pintu kebaikan adalah yang pernah diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam kepada Muadz bin Jabbal sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini :
أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟
Maukah aku tunjukkan kamu kepada pintu-pintu kebaikan ?.
Kata Muadz bin Jabbal : Mau Wahai Rasulullah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menyebutkan tiga pintu kebaikan, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
الصَّوْمُ جُنَّةٌ
Puasa itu adalah bagaikan perisai.
Kemudian Rasulullah bersabda:
والصَّدّقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
Dan sedekah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air bisa memadamkan api.
وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ
Dan shalatnya seseorang di waktu malam. (H.R Imam at Trimidzi).
Jadi PUASA ADALAH SALAH SATU PINTU KEBAIKAN, yaitu mendatangkan bermacam macam kebaikan dengan mengamalkannya karena mencari ridha Allah dan berharap pahala dari-Nya.
Diantara keutamaan dan kebaikan dalam berpuasa adalah bahwa puasa bagai perisai adalah sebagai benteng terhadap api neraka yaitu sebagaimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka. (H.R Imam Ahmad).
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka. Hal ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa ‘Arafah, dan puasa ‘Asyura (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi Al-Arba’in An-Nawawiyyah).
Begitu tingginya nilai amalan puasa sampai sampai Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan bahwa PUASA ADALAH AMAL YANG TAK ADA YANG SEMISAL seolah olah tak ada tandingannya, sebagaimana sabda beliau :
عليك باصوم لا مثل له
Hendaklah engkau melaksanakan puasa karena tidak ada yang semisal dengannya. (H.R Nasa’i, Ibnu Hibban dan al Hakim).
Oleh karena itu hamba hamba Allah TAK AKAN PERNAH meninggalkan amalan puasa wajib di bulan Ramadhan kecuali ada udzur syar’i. Dan juga hamba hamba Allah bersemangat pula mengamalkan puasa puasa sunnah di selain bulan Ramadhan sebagaimana yang disyariatkan. Sungguh inilah salah satu pintu kebaikan.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.293)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar