SAHABAT DAN KEUTAMAANNYA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Para ulama menjelaskan tentang batasan siapakah orang
orang yang disebut sebagai sahabat.
Salah satu batasan atau definisi yang bagus adalah sebagaimana dikatakan al Hafizh
Ibnu Hajar Ashqalani : Sahabat adalah
orang yang bertemu dengan Nabi Salallahu
‘alaihi wasallam, beriman kepadanya dan wafat dalam keadaan Islam. (al Ishabah
fi Tamyiz as Shahabah).
Ada satu kelompok manusia yang suka
dan terus menerus mencela, menghina
bahkan mengkafirkan sebagian sahabat. Mungkin karena mereka tidak mengetahui
atau pura pura tidak tahu tentang keadaan dan siapa itu para sahabat nabi. Para
pencela dan penghina sahabat ini sampai sekarang masih ada. Mungkin mereka lupa
apa bandingannya mereka dengan sahabat. Sungguh tidak ada apa apanya.
Tidak banyak yang kita bisa kita
lakukan terhadap manusia model begini kecuali memberikan penjelasan atau
hujjah. Selain itu yang lebih penting lagi adalah berdoa kepada Allah agar
mereka diberi petunjuk karena sungguh petunjuk itu hanya ada pada Allah
saja.
Dengan tidak bermaksud menggurui
tapi sekedar saling menasehati, dengan memohon pertolongan Allah Ta’ala kami
susun beberapa penjelasan tentang sahabat dan keutamaannya di sisi Allah, disisi
Rasul-Nya dan disisi umat Islam pada umumnya.
Keutamaan sahabat.
Meskipun ada
sekelompok manusia yang menghina, mencela, mencaci bahkan menyebut sebagian sahabat
sebagai murtad dan kafir, tapi sungguh
Allah dan RasulNya sudah memuliakan para sahabat. Allah sudah meridhainya dan mensifati
mereka sebagai umat terbaik. Ini tercantum dalam banyak ayat dan hadits.
Diantaranya adalah :
Pertama : Allah memuji dan memuliakan sahabat.
Allah berfirman : “Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnaasi
ta’muruuna bil ma’ruufi wa tanhauna ‘anil munkari wa tu’minuuna billahi”. Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan
beriman kepada Allah” (Q.S. Ali Imran 110).
Ketahuilah
ayat ini turun pada masa sahabat, dan paling utama yang dimaksud dengan umat
terbaik tentulah para sahabat. Selanjutnya adalah orang orang yang mengikuti
cara beragamanya para sahabat.
Allah berfirman : “Dan
orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang agung.” (Q.S at
Taubah 100).
Ibnu Hajar berkata : Ahlus Sunnah
bersepakat bahwa para sahabat semuanya adil, terpercaya. Tidak ada yang
menyelisihi hal itu kecuali yang nyeleneh dari orang orang yang mengada
ada.
Kedua : Umat pilihan Allah.
Allah berfirman : “Qulilhamdulillahi wa salaamun ‘ala ‘ibaadihil
ladziina ashthafaa…” Katakanlah, segala puji bagi Allah dan kesejahteraan
atas hamba hambaNya yang dipilihNya.. (Q.S an Naml 59).
Tentang ayat ini dijelaskan dalam
Tafsir ath Thabari : (1) Ibnu Abbas berkata : Para sahabat Nabi Muhammad
Salallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba hamba pilihan Allah untuk Nabi-Nya. (2)
Firman Allah : Hamba hambaNya yang dipilihNya yaitu
hamba hamba pilihan untuk NabiNya Muhammad. Allah menjadikan mereka sebagai
pendamping dan pembela Nabi untuk mengemban agama yang diutus.
Ketiga : Generasi terbaik dan tak tertandingi
Tidaklah sedikitpun diragukan bahwa
para sahabat adalah generasi umat Islam terbaik. Kebersamaan mereka bersama
Nabi dan membela agama ini sejak awal diturunkan adalah bukti keutamaan dan
yang tidak bisa ditandingi oleh generasi manapun.
Rasulullah bersabda : “Khairun naasi qarnii, tsummal ladziina
yaluunahum, tsummal ladziina yaluunahum” Sebaik baik manusia adalah pada
masaku, kemudian orang yang setelahnya dan yang setelahnya. (H.R Imam Bukhari).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata : Hadits hadits yang semakna dengan ini sangat banyak bahkan mencapai
derajat mutawatir yaitu dalam (1) Menerangkan keutamaan sahabat (2) Pujian
kepada mereka (3) Keutamaan generasi mereka dibandingkan yang setelahnya. Orang
yang mencela sahabat berarti mencela al Qur an dan as Sunnah (Lihat Majmu’
Fatawa)
Keempat : Yang pertama menerima Islam.
Sungguh para sahabat adalah orang
yang pertama tama beriman dan memegang Islam sebagai agama mereka yang mereka
terima dari Rasulullah.
Al ‘Allamah as Saffarini berkata :
Tidak ragu lagi bagi seorangpun yang berakal (sehat) bahwa para sahabat yang
mulia adalah orang orang yang telah meraih keutamaan karena mereka terdahulu
dalam Islam. Mereka mempunyai kebaikan yang banyak. Maka orang yang beruntung
adalah orang yang mengikuti jalan mereka yang lurus dan meneladani manhaj mereka
yang kokoh (Lawai’ul Anwar).
Kelima : Pembela dan penyebar Sunnah.
Sungguh para sahabat adalah
generasi peling awal yang berjuang bersama Rasulullah dalam membela dan
menyebarkan agama yang hanif ini. Setelah Nabi wafat para sahabat masih meneruskan
perjuangannya untuk menegakkan Sunnah. Mereka terus menerus mengajarkan
kebenaran kepada manusia. Oleh karena itu keutamaan dan kebaikan serta pahala
yang besar akan terus mengalir kepada mereka meskipun mereka telah tiada.
Semua kebaikan yang diperoleh umat
Islam hingga hari Kiamat nanti yaitu berupa keimanan, Islam, al Qur an, ilmu
pengetahuan, ibadah, masuk surga, selamat dari neraka, kemenangan atas kaum
kafir dan tingginya kalimat Allah di muka bumi adalah berkat perjuangan para
sahabat yang telah menyampaikan agama ini dan berjuang di jalan Allah. Oleh
karenanya setiap orang mukmin yang beriman kepada Allah maka para sahabat
mendapat keutamaan pula hingga hari Kiamat nanti. (Thariqul Hijratain).
Oleh karena itu sangatlah pantas
bagi kita untuk senantiasa mencintai, memuji dan mendoakan kebaikan bagi para
sahabat Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu A’lam. (356)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar