MUSIBAH BESAR DATANG JIKA KEMUNGKARAN DIBIARKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Mencegah kemungkaran betul betul ditekankan dalam syariat Islam. Oleh karena itu orang orang beriman harus berusaha mencegah kemungkaran sesuai dengan kemampuan, posisi dan keadaannya. Allah Ta’ala berfirman :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan MENCEGAH DARI YANG MUNGKAR. Dan mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran 104)
Imam Ibnu Katsir berkata : Maksud ayat ini adalah segolongan dari umat yang SIAP MEMEGANG PERAN INI, meskipun hal itu MERUPAKAN KEWAJIBAN SETIAP INDIVIDU UMMAT SESUAI KAPASITASNYA, sebagaimana disebutkan dalam satu hadits dari Abu Hurairah, berikut ini :
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (H.R Imam Muslim).
Dan juga Imam Ibnu Katsir menukil pula satu hadits dari Hudzaifah bin al Yaman :
وَالَّذِي نَفْسِىْ بِيَدِهِ، لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ، أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ، ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya hendaklah kalian menyuruh kepada yan makruf dan mencegah kemungkaran atau Allah AKAN MENYEGERAKAN TURUNNYA ADZAB UNTUK KALIAN DARI SISI-NYA. Lalu kalian berdoa memohon kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkannya untuk kalian. (H.R Imam Ahmad, at Tirmizi dan Ibnu Majah. At Tirmizi menilai hadits ini Hasan).
Demikian disebutkan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir.
Ketahuilah saudaraku bahwa adzab Allah Ta’ala tidak hanya menimpa orang yang zhalim saja. Allah Ta’ala berfirman :
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (Q.S al Anfal 25)
Imam al Baghawi menukil Ibnu Abbas yang berkata : Allah Ta’ala telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk tidak membiarkan kemungkaran di hadapan mereka. Jika tidak, Allah akan menyama ratakan adzab atas mereka, menimpa orang zhalim (yang melakukan kemaksiatan, peny.) maupun yang tidak.
Syaikh as Sa’di berkata : Akan tetapi adzab akan menimpa PELAKU KEZHALIMAN DAN SELAINNYA. Hal itu (terjadi) jika kezhaliman muncul dan tidak dirubah maka adzabnya akan menimpa pelaku (kezhaliman) dan selain mereka. Untuk menghindari fitnah ini adalah dengan melarang kemungkaran dan melawan para pengusung kejahatan dan kerusakan serta tidak memberi mereka peluang untuk berbuat dosa dan kemaksiatan sebisa mungkin. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَةَ بِعَمَلِ الْخَاصَةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانِيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُوْنَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوْهُ فَلاَ يُنْكِرُوْهُ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَذَّبَ اللهُ الْعَامَةَ وَالْخَاصَةَ
Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa masyarakat umum karena perbuatan orang-orang tertentu hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat umum dan orang-orang tertentu itu. (H.R Imam Ahmad dan ath-Thabrani).
Sungguh kemungkaran dan perbuatan dosa semakin
bertambah tambah di tengah masyarakat.
Dosa dosa dan kemaksiatan yang pernah dilakukan kaum terdahulu dan mereka telah
di adzab oleh Allah Ta’ala, ternyata semuanya telah ada saat ini. Kesyirikan dan
perdukunan marajalela bahkan diiklankan, korupsi menjadi pola kehidupan sebagian pejabat termasuk sogok dan suap.
Mengurangi
takaran, timbangan dan berbagai penipuan dalam perdagangan sangat sering
tampak. Pelacuran dan perzinaan bahkan ada pula LGBT. Obat terlarang seperti
narkoba, minuman keras yang diharamkan marajalela.
Yang tak kurang keburukannya adalah MENCARI DAN MERAIH JABATAN MELALUI PENIPUAN DAN PERBUATAN CURANG. Dan masih banyak yang lainnya dan semuanya mengundang murka Allah Ta’ala.
Lalu Allah Ta’ala datangkan berbagai adzab dan musibah tersebab kelakuan buruk manusia. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syura 30)
Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah
menahan diri untuk melakukan kemaksiatan sekecil apapun. Dan juga senantiasa bermohon kepada-Nya agar diberi
kekuatan dan kemampuan untuk mencegah berbagai kemungkaran. Ini adalah salah
satu cara yang sangat dianjurkan untuk menghindari datangnya musibah besar.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.039).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar