HAMBA ALLAH
BERUSAHA MEMBACA AL QUR AN SETIAP HARI
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hamba hamba Allah berusahalah membaca al Qur an setiap hari. Jangan ada hari yang hampa atau kosong tanpa bacaan al Qur an. Jadikan kegiatan membaca al Qur an sebagai kebutuhan diri.
Ibarat
kebutuhan makan dan minum setiap hari. Ketika seseorang tidak makan dan minum
seharian maka tubuh akan terasa lemah sehingga sulit untuk melakukan kegiatan
fisik.
Nah, ketika
seseorang tidak mengisi hari harinya dengan membaca dan mempelajari al Qur an
maka HATINYA TIDAK MENJADI TENANG. Allah Ta'ala berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ
اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).
Ketahuilah bahwa orang orang yang berilmu menjelaskan bahwa BERDZIKIR ATAU MENGINGAT ALLAH dengan membaca al Qur an termasuk dzikir yang paling baik dan sangat dianjurkan.
Selain itu
ketahuilah bahwa sungguh al Qur an itu adalah penawar atau obat sebagaimana
dijelaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا
يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari al Qur an
(sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat BAGI ORANG YANG BERIMAN, sedangkan
bagi orang yang zhalim (al Qur an itu) hanya akan menambah kerugian. (Q.S al
Isra’ 82).
Imam Ibnu Katsir berkata :
Allah Ta'ala meberi tahukan tentang al Qur an yang tidak datang kepadanya
kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya. Al Qur an merupakan obat
penyembuh dan rahmat bagi orang orang yang beriman yakni dapat MENGHILANGKAN
BERBAGAI PENYAKIT DI DALAM HATI seperti keraguan, kemunafikan, kemusyrikan dan
penyimpangan. Sekali gus SEBAGAI RAHMAT yang membawa dan mengantarkan kepada
keimanan, hikmah dan melahirkan keinginan untuk mencari kebaikan. (Tafsir Ibnu
Katsir).
Syaikh Muhammad Amin asy
Synqith berkata : Penawar atau obat bagi penyakit hati atau jiwa
seperti keraguan, kemunafikan dan perkara lainnya. Bisa pula menjadi obat
jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. (Tafsir Adhwaul Bayan).
Tentang surat al Isra’ 82 ini, Syaikh as
Sa’di berkata : Al Qur an itu mengandung PENYEMBUH DAN RAHMAT. Akan tetapi itu
BUKAN UNTUK SETIAP ORANG. Itu hanya DIPERUNTUKKAN BAGI ORANG ORANG YANG BERIMAN
dan membenarkan ayat ayat-Nya lagi mengetahuinya. Adapun orang orang yang
zhalim yang tidak membenarkan atau tidak mau mengamalkannya maka ayat al Qur an
tidak menambah kepadanya kecuali kerugian belaka.
PENYEMBUHAN yang dimaksud adalah
bersifat umum untuk menyembuhkan PENYAKIT HATI dari syubhat dan kebodohan,
pemikiran rusak dan penyimpangan yang buruk serta niat yang buruk. (Selain itu)
juga untuk MENYEMBUHKAN TUBUH DARI RASA SAKIT DAN GANGGUANNYA. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Oleh karena
itu, hamba hamba Allah haruslah berusaha membaca al Qur an SETIAP HARI SESUAI
KEMAMPUAN. Kalau bisa bacalah beberapa jus satu hari. Kalau tidak bisa bacalah
setengah jus. Jika tidak bisa juga bacalah lima halaman. Jika tidak bisa juga
bacalah satu halaman satu hari.
Kalau TIDAK
BISA JUGA maka tangisilah diri sendiri. Mungkin ada dosa yang telah melalaikan dirimu sehingga tidak
mampu membaca al Qur an. Bersegeralah memohon ampun dan bertaubat.
Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan
tentang amalan yang dilakukan secara kontinyu, terus menerus akan
MENDATANGKAN KECINTAAN ALLAH TA’ALA. Dari Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau
mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah
amalan yang kontinyu (terus menerus dilakukan) walaupun itu sedikit. (H.R Imam Muslim).
Sebagai
penutup tulisan ini, dinukil satu hadits tentang orang yang mendapat CINTA
ALLAH tersebab membaca al Qur an. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
bersabda :
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ
أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ - قَالَ : وَمَا
الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى
آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ
Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan ada seseorang
yang bertanya kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam : Wahai Rasulullah,
amalan apakah yang paling dicintai Allah ?. Beliau menjawab : Al hal
wal murtahal.
Orang ini bertanya lagi : Apa itu al hal wal
murtahal, wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Yaitu (orang) yang membaca al
Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali khatam ia mengulanginya lagi dari
awal. (H.R at Tirmidzi).
Wallahu A'lam. (3.614)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar