SUKA BERSEDEKAH ADALAH
SALAH BUKTI ADA IMAN DALAM DIRI
Disusun oleh : Azwir B.
Chaniago
Mengeluarkan harta untuk sedekah adalah satu perbuatan
atau amalan yang BETUL BETUL SANGAT DIANJURKAN dalam syariat Islam. Sungguh
sangatlah banyak kebaikan yang akan diperoleh orang yang membiasakan dirinya
berinfak dan bersedekah untuk orang yang membutuhkan. Diantara
keutamaannya sebagaimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ
الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ
كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Sedekah itu akan menghapuskan dosa sebagaimana air
dapat memadamkan api. Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu
bakar. (H.R al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Selain itu, ketahuilah bahwa hamba hamba Allah yang
suka dan terbiasa mengeluarkan hartanya untuk besedekah adalah satu tanda ada
IMAN DI DALAM DIRINYA. Sungguh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut bahwa sedekah itu adalah bukti keimanan
sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau :
وَالصَّلَاةُ نُورٌ،
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ
عَلَيْكَ
Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar
itu sinar panas, sementara al Qur an bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya,
menjadi penuntutmu. (H.R Imam Muslim).
Imam an Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa penamaan
sedekah karena satu akar kata dengan kata “ash-shidqu” ( ص, د, ق) yaitu jujur. Sehingga sedekah menunjukkan kejujuran iman
seseorang dan ini adalah bukti. Beliau rahimahullah juga mengatakan bahwa : Sedekah
adalah dalil atas KEBENARAN KEIMANAN SESEORANG. Itulah mengapa dinamakan
sedekah karena menunjukkan jujurnya keimanan seseorang dan bukti kuatnya
keyakinannya. (Syarh Shahih Muslim).
Sungguh, yang menguatkan juga bahwa sedekah adalah
bukti keimanan yaitu manusia sangat cinta terhadap harta yang didapatkannya.
Sehingga manusia punya sifat dasar tidak ingin berpisah dengan harta yang dia
miliki. Hanya keimanan yang kuat yang bisa melawan hal ini.
Sedekah adalah bukti keimanan, sedangkan sifat pelit
dan kikir itu sebaliknya. Oleh karena itu, dua hal ini tidak akan menyatu dalam
keimanan seorang mukmin.
Ketahuilah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah mengingatkan bahwa sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul di
hati seseorang, beliau bersabda :
لَا يَـجْتَمِعُ الشُّحُّ
وَالْإِيْمَانُ فِـيْ قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا.
Tidak akan pernah berkumpul antara kekikiran dan iman
di hati seorang hamba selama-lamanya. (H.R Imam Ahmad. Lihat Shahih al Jaami’ ash
Shaghir).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah berusaha
semampunya untuk bersedekah karena sedekah adalah terkait dengan iman yang ada
dalam diri kita.
Wallahu A'lam. (3.577)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar