SETIAP HAMBA WAJIB MENTAUHIDKAN ALLAH TA’ALA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa mentauhidkan atau meng-Esakan
Allah adalah tujuan perciptaan manusia, juga tujuan diutusnya para Nabi dan
Rasul, termasuk pula tujuan diturunkannya wahyu. Perhatikanlah firman Allah
berikut :
Pertama : Dalam surat adz Dzariyat ayat 56.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.
Kedua : Dalam surat al Anbiya’ ayat 25.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun
sebelum engkau (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada
Rabb (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.
Ketiga : Dalam surat Huud ayat 1-2.
الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ
أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ ۚ إِنَّنِي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ
Alif Laam Raa. (Inilah) Kitab yang ayat ayatna
disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci (yang diturunkan)
dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti.
Agar kamuTIDAK MENYEMBAH SELAIN ALLAH.
Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa berita
gembira dari-Nya untukmu.
Jadi mentauhidkan Allah adalah perintah Allah
Ta’ala yang paling penting kepada
manusia. Dengan memegang tauhid hamba hamba Allah akan selamat, mendapatkan
surga dan dijauhkan dari neraka. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya dan
tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang orang
zhalim itu. (Q.S al Maidah 72).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ
شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ وَمَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barangsiapa meninggal
dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka. Dan
barangsiapa yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun
(niscaya) masuk surga. (H.R Imam Muslim).
Cuma saja di zaman ini ternyata masih banyak
manusia di negeri kita yang berbuat kesyirikan, mempersekutukan Allah Ta’ala
dengan makhluk, diantaranya adalah :
(1)
Mempercayai adanya penguasa bumi yang terkait dengan tanaman padi yang disebut
dewi Sri yang dianggap berjasa menyuburkan tanah sehingga panen berlimpah. Lalu
pada waktu waktu tertentu dibuatlah jamuan khusus untuk si dewi sebagai
ungkapan terima kasih.
(2) Mepercayai adanya penguasa laut selatan yang mereka sebut dengan Nyi Roro Kidul atau yang lainnya. Pada waktu waktu tertentu diberi tumbal (biasanya) berupa kepala kerbau yang dilarungkan ke laut. Katanya agar di penguasa ini tidak marah.
(3) Mempercayai tathayur, yaitu menganggap sial sesuatu seperti adanya hari sial, tanggal sial, angka sial bahkan nama yang sial.
Sungguh semua perbuatan syirik adalah DOSA BESAR PALING BESAR. Allah Ta’ala mengingatkan bahwa orang yang melakukan kesyirikan AKAN TERHAPUS AMALNYA DAN TIDAK MENDAPAT AMPUNAN. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم
مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, PASTI lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. (Q.S al An’am 88).
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن
يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) KARENA MEMPERSEKUTUKAN-NYA
(melakukan kesyirikan) dan Dia mengampuni (dosa) yang selain (syirik) itu bagi
siapa yang Dia kehendaki. (Q.S an Nisa’ 48)
Oleh karena itu, hamba hamba Allah tetaplah berada pada posisi sungguh sungguh mentauhidkan Allah Ta’ala dan menjauhi kesyirikan sekecil apapun. Wallahu A’lam. (2.648).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar