Kamis, 10 April 2025

HAMBA ALLAH BERSEMANGAT MENGAMALKAN PUASA SYAWAL

 

HAMBA ALLAH BERSEMANGAT MENGAMALKAN PUASA SYAWAL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setelah Ramadhan berakhir, hamba hamba Allah bersemangat pula mengamalkan puasa enam hari di bulan Syawal. Sungguh sangat banyak keutamaan puasa Syawal sehingga terasa sangat merugi jika ditinggalkan. Diantara keutamaannya adalah :

Pertama : Sebagai penutup kekurangan puasa fardhu Ramadhan.

Dalam satu ceramah  ustadz Nuzul Zikri L.C menyebutkan bahwa sebagian ulama berkata bahwa puasa Syawal itu seperti shalat rawatib ba'da zhuhur, ba'da Maghrib dan ba'da Isya. Yaitu menutup kekurangan dalam shalat fardhu. Begitupun puasa Syawal sebagai penutup kekurangan dalam puasa fadhu bulan Ramadhan. (Sunnah Reminders).

Sungguh, shalat sunnah rawatib sebagai penutup kekurangan  shalat fadhu disebutkan oleh Rasulullah Slallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :


إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

 

Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? 

Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun JIKA DALAM SHALATNYA ADA SEDIKIT KEKURANGAN maka Allah berfirman  : Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman : Sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini. (H.R  Abu Daud, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Kedua : Puasa Ramadhan diikuti dengan puasa Syawal mendatangkan pahala puasa setahun penuh.

Sungguh ibadah puasa Syawal ini sangatlah besar nilainya sehingga orang orang beriman selalu bersemangat untuk mengamalkannya.  Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshari, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh. (H.R Imam Muslim).

Berkenan dengan hadits ini, Imam Nawawi rahimahullah berkata : Afdhalnya (lebih utama) adalah berpuasa enam hari berturut-turut langsung setelah Idul Fithri. Namun jika ada orang yang berpuasa Syawal dengan tidak berturut-turut atau berpuasa di akhir-akhir bulan, maka dia masih mendapatkan keuatamaan puasa Syawal berdasarkan konteks hadits (tentang hal) ini. 

Inilah pendapat yang benar. Jadi, boleh berpuasa secara berturut-turut atau tidak, baik di awal, di tengah, maupun di (menjelang)  akhir bulan Syawal. (Syarh Shahih Muslim).

Wallahu A'lam. (3.533).

 

BANYAK MEMBACA AL QUR AN DALAM SHALAT SUNNAH

 

BANYAK MEMBACA AL QUR AN DALAM SHALAT SUNNAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, membaca al Qur an  termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana hadits  yang diriwayatkan oleh an Nu‘man ibn Basyir :

   قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ  

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca al Qur an. (H.R al Baihaqi).

Ketahuilah bahwa setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia serta tinggi nilai pahalanya jika  dibaca  dalam shalat.

Dari Aisyah radiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فى الصَّلاَةِ اَفْضَلُ مِنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فىِ غَيْرِ الصَّلاَةِ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فى غَيْرِ الصَّلاَةِ اَفْضَلُ مِنْ التَّسْبِيْحِ وَالتَّكْبِيْرِ التَّسْبِيْحُ اَفْضَلُ مِنَ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ اَفْضَلُ مِنَ الصَّوْمِ الصَّوْمُ مِنَ النَّارِ

Membaca al Qur an di dalam shalat lebih utama dari pada di luar shalat, membaca al Qur an diluar shalat lebih utama daripada tasbih dan takbir. Tasbih lebih utama daripada sedekah, sedekah lebih utama daripada puasa, dan puasa adalah penghalang dari api neraka. (H.R al Baihaqi)

Dan juga Rasulullah Salallahu 'alahi Wasalam menjelaskan keutamaan membaca ayat al Qur an dalam shalat, sebagaimana sabda beliau : 

عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

Dari Tamim ad Daari  berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam. (H.R Imam  Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani  dalam Shahih al Jami’). 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya tiga onta yang hamil, gemuk serta besar ?. Kami (para shahabat) menjawab : Iya.  

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar. (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu hamba hamba ketika shalat sendiri seperti shalat dhuha dan juga terutama ketika shalat malam  maka setelah membaca al Fatihah  berusahalah  untuk banyak membaca ayat ayat al Qur an dari hafalannya.

Jika hafalan seseorang sedikit maka  diperbolehkan membaca ayat yang ingin dia baca dari mushaf ketika shalat.

Wallahu A'lam. (3.532).

  

Rabu, 09 April 2025

SIFAT ORANG BERIMAN DIJELASKAN ALLAH TA'ALA DALAM FIRMAN-NYA

 

SIFAT ORANG BERIMAN DIJELASKAN ALLAH TA'ALA DALAM FIRMAN-NYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh beruntung hamba hamba yang mendapat taufik dan petunjuk untuk beriman kepada Allah Ta'ala. Ini adalah nikmat paling besar dari Allah Ta'ala. Ketahuilah bahwa iman yang kokoh lalu disertai dengan amal shalih sesuai dengan yang  disyariatkan akan mengantarkan hamba hamba Allah kepada kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat kelak. Allah Ta'ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :


مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).

Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti al Qur an dan as Sunnah, baik laki laki maupun wanita yang hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Amal yang diperintahkan itu telah disyariatkan dari sisi Allah, yaitu Dia akan memberinya kehidupan yang baik di dunia  dan memberikan balasan di akhirat kelak dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala juga telah menjelaskan beberapa sifat orang beriman dalam firman-Nya :

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S at Taubah 71).

Dalam Kitab Tafsir al Muyassar disebutkan : Orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagian mereka merupakan penolong bagi sebagian yang lain.

Mereka memerintahkan manusia untuk beriman dan mengerjakan amal shalih serta melarang mereka dari perbuatan kafir dan maksiat-maksiat, menjalankan shalat, memberikan zakat, taat kepada Allah dan RasulNya dan mereka menghindar dari perkataan yang mereka dilarang melakukanya.

Mereka itu akan di rahmati oleh Allah, lalu dia akan menyelamatkan mereka dari siksaNya dan memasukan mereka ke dalam surgaNya, lsesungguhnya Allah Maha perkasa dalam kerajaannNya agi Maha Bijaksana dalam penetapan ajaran-ajaran syariat dan hukum hukum-Nya. (Kementerian Agama Saudi Arabia).

Tentang ayat ini pula Syikh as Sa'di berkata : Allah Ta'ala  menyebutkan bahwa orang-orang beriman sebagian dari mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain, Allah menyifati mereka dengan sifat yang bertentangan dengan sifat orang-orang munafik. Allah Ta'ala berfirman :

(1)  “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain”, dalam kecintaan, loyalitas, dukungan, dan bantuan.

(2) Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf.” Ma’ruf adalah sebuah nama yang mencakup semua yang diketahui kebaikannya, berupa akidah yang lurus, amal yang shalih, dan akhlak yang luhur, dan yang masuk pertama kali ke dalam perkara mereka adalah diri mereka sendiri.

(3) Dan mencegah dari yang mungkar”, yaitu semua yang bertentangan dan bertabrakan dengan yang ma’ruf, berupa akidah yang bathil, amal yang buruk, dan akhlak yang tercela.

(4) Dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.” Yakni mereka selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya secara terus menerus. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.” Yakni, Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya dan menaunginya dengan kebaikan-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Wallahu A'lam. (3.531) 

 

 

 

BANYAK BERDOA SALAH SATU SIFAT ORANG BERIMAN

 

BANYAK BERDOA SALAH SATU SIFAT ORANG BERIMAN

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Salah satu sifat yang selalu dikedepankan oleh orang orang beriman dalam menjalani kehidupan adalah banyak berdoa kepada Allah Ta'ala. Terus menerus memohon kebaikan untuk  akhirat kelak dan juga kebaikan di dunia.

Banyak pula orang orang beriman yang berdoa pada waktu waktu doa diijabah atau saat mudah dikabulkan. Diantaranya adalah ketika sujud dalam shalat, berdoa setelah tasyahud akhir sebelum salam. Bahkan banyak berdoa di sepertiga malam terakhir dan di banyak waktu yang lainnya.

Tentang keutamaan berdoa di sepertiga malam terakhir adalah sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :


يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman : Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, NISCAYA AKU KABULKAN. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Tentang lafazh doa banyak diajarkan Allah Ta'ala dalam al Qur an diantaranya yang sangat sering kita ucapkan adalah doa yang disebutkan Allah Ta'ala dalam surat al Baqarah ayat 201 :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabb kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat DAN LINDUNGILAH KAMI DARI ADZAB NERAKA. (Q.S al Baqarah 201).

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam juga mengajarkan sangat banyak lafazh doa yang  baik untuk kita amalkan, diantaranya adalah doa ketika Abu Bakar ash Shiddiq meminta diajarkan doa : 

عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيق رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاَتِي قَالَ: قُلْ : اللهُمَّ إنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

Dari Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Ajarkanlah kepadaku doa yang aku baca dalam shalatku. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Ucapkanlah:

ALLAHUMMA INII ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRA, WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA, FAGHFIR-LII MAGH-FIRATAN MIN ‘INDIK, WARHAM-NII, INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM.

Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, kasihanilah diriku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampunan lagi Maha Penyayang. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Di zaman ini, terkadang kita mendapat sharing di Medsos tentang lafazh doa yang dianjurkan untuk dibaca setiap hari dengan lafazh lafazh tertentu. Hari Ahad lafah doanya ini, hari Senin lafazh doanya itu, hari Selasa lafazh yang lain lagi dan seturusnya yaitu ada tujuh lafazh doa yaitu sebanyak bilangan hari. Diantara contohnya, yang kami kutip dari medsos, lafazh doa untuk hari Rabu, katanya adalah :

DO'A HARI RABU. YA ALLAH.... Pada pagi Rabu ini, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, dosa seluruh ahli keluargaku, dosa saudaraku, dosa sahabatku dan dosa seluruh umat Islam...

Panjangkan lah umur kami, karuniai lah kami keselamatan dan kesehatan yang baik.

Berikanlah kami rizki yang halal. Tunjukkanlah kami jalan yg benar. Berkahilah kehidupan kami di dunia dan di akhirat. Serta masukanlah kami kedalam surga-Mu... Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Kalau diperhatikan lafazh doa ini maka kapan saja baik untuk kita baca bukan hanya hari Rabu pagi. Ketahuilah bahwa sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam tidak pernah mengajarkan kita untuk membaca doa ini untuk  hari ini doa itu untuk hari itu dan seterusnya.

Ketahuilah bahwa jika suatu lafazh doa adalah untuk meminta kebaikan  akhirat dan  kebaikan dunia boleh kita baca di setiap hari bahkan di setiap saat.

Wallahu A'lam. (3.530)     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 06 April 2025

MENGKHATAMKAN AL QUR AN MENDATANGKAN CINTA ALLAH

 

MENGKHATAMKAN AL QUR AN MENDATANGKAN CINTA ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, sangat banyak saudara saudara kita yang selalu bersemangat  membaca al Qur an sampai khatam. Setelah khatam mengulangi lagi membacanya  dari awal dan mengkhatamkan lagi. Demikianlah seterusnya.

Ketahuilah bahwa mengkhatamkan al Qur an dan mengulangi lagi mendatangkan CINTA ALLAH. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ - قَالَ : وَمَا الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ

Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam : Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah ?. Beliau menjawab :  Al hal wal murtahal.

Orang ini bertanya lagi : Apa itu al hal wal murtahal, wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Yaitu yang membaca al Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal. (H.R at  Tirmidzi).

Selain itu juga ada kabar yang sangat mengembirakan bagi orang orang yang senantiasa membaca al Qur an bahwa mereka dirindukan oleh surga. Dalam KBBI disebutkan salah satu makna rindu adalah : MEMILIKI KEINGINAN YANG KUAT UNTUK BERTEMU. Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan tentang amalan  orang orang yang dirindukan oleh surga yaitu  dalam sabda beliau :

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَا

Surga merindukan empat golongan yaitu ORANG YANG SENANTIASA MEMBACA AL QUR AN, orang yang menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan. (H.R Abu Daud dan Tirmidzi).

Dan juga ketahuilah bahwa ada suatu keadaan yang sangat berat dan akan dilalui oleh manusia yaitu ketika berada di Padang Mahsyar. Semua orang membutuhkan syafaat atau pertolongan. Dan diantara pertolongan yang akan diperoleh seorang mukmin adalah dari bacaan ayat al Qur an nya ketika berada di dunia. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan hal ini dalam sabda beliau :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.

Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at kepada pembacanya. (H.R. Muslim, dari Abu Umamah).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah senantiasa membaca dan mengkhatamkan al Qur an agar mendapat banyak manfaat darinya.

Wallahu A'lam. (3.529)

 

 

 

 

 

  

Senin, 31 Maret 2025

MENGAMBIL IBRAH ATAU PELAJARAN DARI ABU HURAIRAH

 

MENGAMBIL IBRAH ATAU PELAJARAN DARI ABU HURAIRAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam Islam kata ibrah (إِبْرَاه) berarti pelajaran atau hikmah yang bisa diambil dari suatu peristiwa atau fenomena, baik yang bersifat lahiriah maupun bathiniah, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran spiritual. 

Ketahuilah bahwa sangat banyak ibrah atau pelajaran yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup atau kehidupan para sahabat Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Dan kali ini mari kita lihat sekilas tentang kehidupan salah seorang  sahabat yaitu Abu Hurairah.

Abu Hurairah yang memiliki nama asli Abdurrahman as Sakhr ad Dausi al Yamani adalah sahabat yang selalu bersama Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Sebenarnya Abu Hurairah termasuk sahabat yang agak belakangan masuk Islam yaitu pada umur 40 tahun, di tahun ke 7 H.

Sungguh, ada banyak keutamaan Abu Hurairah yang bisa kita ambil sebagai ibrah atau pelajaran, diantaranya adalah :

Pertama : Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Dalam Kitab Ensiklopedi Islam dsebutkan tentang lima sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah :  (1) Abu Hurairah, 5.374 hadits. (2) Abdullah bin Umar, 2.630 hadits. (3) Anas bin Malik, 2.266 hadits. (4) Aisyah, 2.210 hadits. (5) Abdulllah bin Abbas, 1.660 hadits.

Ketahuiah bahwa diantara keistimewaan Abu Hurairah adalah dia menghafal hadits dan tidak mencatatnya, karena hafalannya sangat kuat. Penyebab banyaknya Abu Hurairah meriwayatkan dan kuat hafalannya  adalah karena beliau pernah didoakan Rasulullah Salallahu ‘alaihhi Wasallam agar dikuatkan daya ingatnya. Dalam satu hadits disebutkan sebagai berikut : 

 عن أبي هريرة قال قلت يا رسول الله إني أسمع منك حديثا كثيرا أنساه قال ابسط رداءك فبسطته قال فغرف بيديه ثم قال ضمه فضممته فما نسيت شيئا بعده حدثنا إبراهيم بن المنذر قال حدثنا ابن أبي فديكبهذا أو قال غرف بيده فيه

Dari Abu Hurairah, aku berkata, wahai Rasulullah, aku telah mendengar dari engkau banyak hadits namun (terkadang) aku lupa. Beliau lalu bersabda : Hamparkanlah selendangmu. Maka aku menghamparkannya, beliau lalu seolah menciduk sesuatu dengan tangannya, lalu bersabda : Ambillah (selendangmu).

Aku pun mengambilnya, maka sejak itu aku tidak pernah lupa lagi. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al-Mundzir berkata : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dengan redaksi seperti ini, atau dia berkata, Menuangkan ke dalam tangannya. (H.R Imam Bukhari).

Kedua : Rumah Abu Hurairah tidak pernah kosong dari shalat lail.

Dalam hal ibadah, rumah beliau tidak pernah kosong dari shalat malam. Perhatikanlah kisah bagaimana Abu Hurairah yang menjaga shalat malam  di rumahnya.

Dari Abu Utsman an Nahdi, dia berkata : Aku pernah bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah, istrinya dan pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat lail. Apabila yang satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hiyatul Auliyaa).

Ketiga : Abu Hurairah sangat teguh memegang nasehat Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam.

Sungguh beliau betul betul  sangat teguh memegang wasiat Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Disebutkan dalam satu riwayat bahwa pada suatu hari Rasulullah Salallahu Salallahu ‘alaihi Wasallam berwasiat   tentang tiga hal kepada Abu Hurairah. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Dari Abu Hurairah, dia  berkata : Telah berwasiat kepadaku, kekasihku (Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam) untuk melakukan tiga hal yang TAK AKAN AKU TINGGALKAN  hingga meninggal dunia, yaitu : puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidur dalam keadaan telah melakukan shalat witir.  (H.R Imam Bukhari).

Keempat : Abu Hurairah menangis menjelang wafat.

Ketahuilah bahwa Abu Hurairah menjelang wafatnya  menangis. Lalu ditanya kenapa beliau menangis. Lalu beliau menjawab :  Perjalanan menuju akhirat itu sangatlah panjang dan berat, tetapi perbekalanku hanya sedikit. Jadi beliau takut kalau bekalnya tidak cukup. Bukankah jika seseorang akan melakukan perjalanan yang panjang dan berat memerlukan bekal yang banyak.

Ketahuilah bahwa rute perjalanan yang akan kita tempuh menuju negeri akhirat adalah  sama seperti yang akan dilalui Abu Hurairah, dan sebagaimana manusia umumnya, yaitu dimulai dengan sakaratul maut, kematian, alam kubur dan fitnahnya, padang Mahsyar yang berat, timbangan amal, melalui shiraat dan seterusnya sebelum sampai di  surga atau neraka. (Lihat Kitab Rihlah ilad Darus Akhirah, Syaikh Mahmud al Mishri).

Wallahu A'lam. (3.528)

   

 

 

 

 

Sabtu, 29 Maret 2025

DIANTARA TANDA ATAU SIFAT ORANG BERIMAN

 

DIANTARA TANDA ATAU SIFAT ORANG BERIMAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta'ala memberi kabar gembira kepada orang orang beriman yang melakukan amal shalih baginya disediakan surga. Perkara ini dijelaskan Allah Ta'ala antara lain dalam firman-Nya :

وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ 

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang beriman  dan beramal shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. (Q.S al Baqarah 25).

Jadi kunci paling utama untuk mendapat surga adalah BERIMAN dan dilengkapi dengan amal shalih yang disyariatkan. Selanjutnya, ketahuilah bahwa sangat banyak tanda atau sifat orang beriman dijelaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya, diantaranya adalah pada surat al Anfal ayat 2-4 :

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُہُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتُهُ ۥ زَادَتۡہُمۡ إِيمَـٰنً۬ا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ) ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ

أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقًّ۬ا‌ۚ لَّهُمۡ دَرَجَـٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ۬ وَرِزۡقٌ۬ ڪَرِيمٌ۬

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka [karenanya] dan kepada Rabb-lah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat tinggi di sisi  Rabb-nya dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia. (Q.S al Anfal 2-4). 

Dalam  ayat ini Allah Ta'ala menyebutkan  lima tanda atau sifat orang beriman yaitu :

Pertama : Jika disebut nama Allah gemetar hatinya. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka.”

Hanya orang yang berimanlah, yang jika disebutkan nama Allah, gemetar atau bergetar hatinya. Ada rasa takut dalam hatinya. Rasa takutnya justru adalah sebagai bentuk mengagungkan Allah Ta'ala. Maka, jika ia merasa ingin untuk melakukan perbuatan dosa atau maksiat, ia pun segera ingat kepada Allah Ta'ala sehingga takut melaksanakannya.

Kedua : Bertambah imannya jika dibacakan ayat Al-Quran. “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya).

Hal ini menjadi bukti yang menunjukkan keimanan seseorang  ketika al Qur an dibaca, baik oleh dirinya ataupun orang lain. Sungguh iman itu turun naik dan diantara jalan untuk meningkatkan atau memperkokoh iman seorang hamba adalah dengan membaca atau mendengarkan bacaan al Qur an dari orang lain.

Ketiga : Bertawakkal hanya kepada Allah. “Dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal.

Orang yang beriman akan menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah Ta'ala , bukan kepada selain Allah, karena sungguh hanya Allah tempat bergantung semua makhluk. Sungguh, orang orang beriman sangat yakin seyakin yakinnya bahwa jika Allah berkehendak pasti terjadi.

Keempat : Mendirikan shalat. “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat.”

Mendirikan shalat adalah bukti keimanan seseorang. Dan juga karena memang shalat adalah perintah paling utama termasuk rukun kedua setelah syahadat.

Dan sungguh shalat adalah tiang agama sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam : 

الصَّلاةُ عِمادُ الدِّينِ ، مَنْ أقَامَها فَقدْ أقَامَ الدِّينَ ، وَمنْ هَدمَها فَقَد هَدَمَ الدِّينَ

Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya. (H.R al Baihaqi).

Kelima : Senang berinfaq di jalan Allah. “Dan mereka yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka.”

Bahkan Allah Ta'ala mengingatkan tentang salah satu tanda orang bertakwa adalah berinfak dalam keadaan sempit dan lapang. Allah Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam  KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).

Itulah  lima tanda atau sifat orang beriman yang disebutkan dalam surat al Anfal. Bahkan Allah Ta'ala menegaskan bahwa orang yang memiliki tanda atau sifat demikian termasuk orang beriman yang sebenar benarnya yaitu sebagaimana firman-Nya : 

أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا

Mereka itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. (Q.S al Anfal 4).

Wallahu A'lam. (3.527)