GUNAKAN WAKTU UNTUK MENCARI SEBESAR BESAR KEBAIKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap orang diberi Allah Ta’ala waktu tertentu dan terbatas berupa jatah hidup di dunia. Setelah jatah hidup habis manusia akan diwafatkan. Setelah itu harus mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuatnya dengan jatah waktu yang terbatas itu. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu) : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya. (H.R at-Tirmidzi, ath-Thabrani dan dihasankan oleh Syaikh Albani).
Ketahuilah bahwa satu hal yang penting tentang umur atau waktu haruslah digunakan untuk mencari nafkah bagi diri sendiri dan orang orang yang berada dalam tanggungannya. Dengan begitu dia telah menjaga kehormatan dirinya untuk tidak bergantung kepada orang lain.
Selain itu, ada beberapa jalan penting yang harus dilakukan dalam menggunakan waktu agar lebih bermanfaat, diantaranya adalah :
Pertama : Menyibukkan diri dengan belajar ilmu
Salah satu tanda bahwa seorang hamba menggunakan waktunya dengan baik adalah dia akan senantiasa menyibukkan dirinya untuk belajar ilmu. Sungguh sangatlah banyak manfaat belajar ilmu karena manusia butuh ilmu dalam setiap keadaannya yaitu untuk kebaikan hidupnya di dunia dan sarana kehidupan di akhirat kelak. Bahkan belajar ilmu adalah suatu yang wajib sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Belajar ilmu wajib bagi setiap muslim. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah).
Kedua : Menyibukkan diri dengan beribadah.
Sungguh seorang hamba haruslah senantiasa menyibukkan diri untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas dan ittiba’. Bukankah manusia diciptakan hanya untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah Ta’ala. Oleh karena itu sibukkanlah diri dengan beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzaariyat 56)
Ketiga : Mendahulukan amal yang lebih utama.
Sungguh orang yang beriman adalah orang yang cerdas dalam menggunakan waktu dalam beribadah kepada Allah. Dia mengetahui betul bahwa waktunya di dunia ini sangat pendek. Dia sangat menyadari bahwa Allah akan memanggilnya sewaktu-waktu. Mungkin saja beberapa saat lagi.
Oleh karena itu dia akan menggunakan waktu yang pendek ini untuk beribadah dengan mendahulukan yang utama daripada yang kurang utama. Akan mendahulukan yang wajib dari yang sunnah. Jika mau bicara dia akan berbicara dengan pembicaraan yang paling baik daripada yang baik dan meninggalkan yang tidak baik. Semuanya ini adalah merupakan jalan untuk mendapat nilai lebih bagi kehidupan dunia dan akhiratnya
Keempat : Bersegera melakukan ibadah.
Seseorang yang paham tentang nikmat waktu maka tidaklah dia menunda-nunda untuk melakukan kebaikan. Ibnu Umar berkata : Jika kamu sedang berada di pagi hari maka janganlah kamu bicarakan tentang dirimu di sore hari (nanti). Jika dirimu sedang berada di sore hari jangan membicarakan dirimu di pagi hari (kelak).
Rasulullah Salalahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Gunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu dan hidupmu sebelum matimu. Sesungguhnya engkau tidak akan mengetahui namamu untuk esok, wahai Abdullah” (H.R. at Tirmidzi.)
Kelima : Tidak membiarkan waktu kosong.
Orang yang membiarkan waktunya kosong dan tidak digunakan untuk mengingat Allah dengan beribadah kepadaNya ataupun untuk sesuatu yang bermanfaat, maka intinya dia termasuk orang yang tertipu dengan waktu. Jadi janganlah membiarkan waktu kosong. Jika sudah selesai satu ibadah hendaklah lanjutkan dengan ibadah lain atau kegiatan lain yang bermanfaat. Allah Ta’ala berfirman :
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ
فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟
ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila shalat telah dilakukan maka bertebaranlah kamu di
bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak agar kamu
beruntung. (Q.S al Jumu’ah 10).
Allah Ta’ala berfirman :
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka jika kamu selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu
berharap (Q.S. al Insyiraah 7-8)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.450)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar