SALAH
MEMILIH TEMAN AKRAB MENYESAL DI AKHIRAT
Sungguh, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang butuh kebersamaan dan pertemanan dengan orang banyak. Dan hakikatnya setiap orang boleh BERTEMAN dengan siapa saja tetapi untuk BERTEMAN AKRAB mesti memilih dan memilah.
Dalam perkara ini, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan, beliau bersabda :
المرء
على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
Seseorang itu menurut agama teman akrabnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman akrabnya. (H.R Abu Daud dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah)
Abu Sulaiman al Khatthabi berkata : Maksud dari sabda Nabi : “Seseorang itu menurut agama teman dekatnya”, adalah jangan engkau bersahabat dekat kecuali dengan orang yang engkau ridhai agama dan amanahnya. Sungguh jika engkau berteman karib dengannya dia akan membimbingmu kepada agama dan pendapatnya (yang lurus).
Oleh karena itu janganlah engkau membahayakan agamamu juga dirimu dengan bersahabat atau berteman akrab dengan orang yang tidak diridhai dalam agama dan madzhab atau pendapatnya. (al Ibanah, Ibnu Bathal)
Ketahuilah bahwa ketika seseorang salah memilih teman akrab di dunia maka di akhirat kelak akan datang penyesalan. Allah Ta’ala berfirman :
وَيَوْمَ
يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ
ٱلرَّسُولِ سَبِيلًا
يَا
وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata : Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (Q.S al Furqan 27-29)
Para ulama menjelaskan bahwa : Menggigit dua tangan maknanya adalah menyesali perbuatannya. Sedangkan si Fulan yang dimaksud adalah syaithan (jenis jin) atau manusia yang telah menyesatkannya ketika berada di dunia.
Oleh karena itu telitilah siapa saja teman akrabmu saat ini. Jangan sampai menyesal di akhirat, yaitu penyesalan yang sudah tidak berguna. Periksalah kembali siapa saja teman akrabmu saat ini. Pertimbangkanlah dua perkara berikut ini :
(1) Apakah orang orang yang mengajak kepada jalan Allah, senang belajar ilmu, baik ibadahnya. Teman akrab yang seperti ini peliharalah pertemanan itu dengan baik dan sabar. Bermohonlah kepada Allah agar engkau diberi pula taufik untuk mengamalkan pula kebaikan dan keutamaannya.
(2) Jika teman akrabmu adalah orang orang yang suka hura hura, jarang mengingat Allah serta tak jelas ibadahnya maka jangan dimusuhi. Beri nasehat dan doakan kebaikan baginya. Sekiranya tak ada perubahan kepada kebaikan maka dianjurkan BERHENTI BERSAHABAT KARIB DENGAN MEREKA.
Wallahu A'lam. (3.609).