KETIKA KEHIDUPAN
TERASA SEMPIT
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Terkadang kita melihat ada orang orang yang mengeluh dengan kehidupannya yang sempit. Selalu sempit dadanya. Berbagai masalah dihadapi. Termasuk pula keluhannya karena kekurangan dalam harta atau rizki. Diantara penyebabnya adalah sebagaimana firman Allah :
وَمَنْ
أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit dan pada hari Kiamat (dibangkitkan) dalam keadaan buta. (Q.S Thaha 124).
Diantara ulama Tafsir menjelaskan bahwa orang yang berpaling dari mengingat Allah termasuk yang enggan beribadah kepada-Nya maka kehidupannya akan senantiasa dirundung kesedihan dan duka (Adhawaul Bayan, dinukil oleh Syaikh asy Syinqiti).
Ketahuilah bahwa sangatlah banyak jalan untuk keluar dari kehidupan yang sempit dan dirundung kesedihan, diantaranya :
Petama : Perbanyak memohon ampun.
Sungguh,
kita hamba hamba Allah banyak berbuat dosa dan Allah Ta'ala berjanji akan
memberi ampunan. Dalam satu hadits qudsi disebutkan :
يا
عبادي إنكم تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم
Wahai
hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada malam dan siang, dan Aku
mengampuni semua dosa, maka minta ampunlah kepada-Ku niscaya Aku akan
mengampuni kalian. (H.R Imam Muslim).
Bahwa
diantara keutamaan beristighfar, adalah
dilapangkan untuk setiap kesempitan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ
لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ
حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barang
siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, KELAPANGAN UNTUK SETIAP KESEMPITANNYA dan rizki dari arah yang
tidak disangka-sangka. (H.R Imam Ahmad dari Ibnu Abbas).
Kedua : Bersegera melakukan amal shalih yang dilandasi iman.
Melakukan
amal shalih yang dilandasi iman adalah kewajiban paling utama hamba
hamba Allah. Inilah jalan yang paling jelas untuk mendapat kehidupan yang baik
di dunia dan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ
مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم
بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Barangsiapa
yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan
Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).
Tentang surat an Nahal 97 ini, Syaikh as Sa’di berkata : Firman
Allah Ta’ala : “Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik”. Maksudnya : Dengan memberikan KETENANGAN HATI DAN
KETENTERAMAN JIWA serta tidak menoleh kepada objek yang mengganggu hatinya dan
Allah Ta’la memberinya rizki yang halal dari arah yang tak disangka sangka.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketiga : Berusaha untuk bersedekah semampunya
Ingatlah bahwa ketika seseorang banyak berbuat maksiat maka Allah Ta’ala maka Allah murka kepadanya. Lalu diberi berbagai kesulitan atau musibah. Salah satu cara agar murka Allah itu hilang adalah BERHENTI DARI BERBUAT KEBURUKAN DAN MEMOHON AMPUN KEPADA-NYA.
Selain itu ketahuilah bahwa untuk menghilangkan murka Allah Ta’ala sehingga musibah diangkat adalah DENGAN BANYAK BERSEDEKAH. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
Sesungguhnya sedekah yang dikeluarkan secara rahasia dapat memadamkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. (H.R ath Thabrani).
Orang yang bersedekah menunjukkan bahwa dia seorang hamba berlaku ikhlas kepada Allah. Ia berlaku tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu bersedekah dengan cara diam-diam sehinngga terhindar dari perasaan riya. Dengan demikian Allah Ta’ala akan ridha kepada-nya dan Allah Ta’ala akan mengangkat adzab-Nya, diantaranya dihilangkan rasa sempit dan resah gelisahnya.
Wallahu A'lam. (3.637).