MUSIBAH PENGHAPUS DOSA
JIKA DITERIMA DENGAN SABAR
Disusun oleh : Azwir B. ChaniagoSungguh, ALLAH TA’ALA TELAH MENJELASKAN tentang penyebab datangnya musibah yaitu dosa dosa manusia, Allah Ta’ala berfirman :
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Q.S. ar Rum 41.
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan : Bahwa yang dimaksud kerusakan dalam ayat ini adalah kekurangan, keburukan dan bencana-bencana yang dimunculkan oleh Allah di muka bumi akibat perbuatan maksiat para hamba-Nya.
Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah
disandarkan suatu keburukan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua
musibah itu disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif).
Lalu, ketika didatangi musibah yang
kecil apalagi yang besar maka hamba hamba
SANGATLAH DIANJURKAN :
Pertama
: Perbanyak memohon ampun dan bertaubat.
Ketika Allah Ta'ala menyebutkan bahwa
musibah itu datang karena perbuatan tangan atau dosa maka hamba hamba Allah hendaklah
bersegera memohon ampun dan bertaubat.
Ali bin Abi Thalib berkata : “Maa nuzzila balaa-un illaa
bidzambin wa laa rufi’a balaa-un illa bitaubah” . Tidaklah musibah itu turun
melainkan karena dosa. Karenanya tidaklah bisa musibah itu hilang melainkan
juga dengan taubat. (al Jawabul Kafi).
Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah
disandarkan suatu kejelekan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua
musibah, itu semua disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif).
Kedua : Wajib bersabar menerima musibah.
Ketahuilah bahwa seberapa banyakpun musibah mendatangi
seseorang atau sekelompok orang maka SANGAT DIAJURKAN BAHKAN WAJIB BERSABAR.
Ketika hamba hamba Allah menerima musibah dengan sabar maka itu adalah salah
satu jalan untuk penghapus dosa.
Sungguh
Allah Ta’ala telah menjanjikan ampunan yaitu menghapus dosa dan memberi
petunjuk kepada orang orang yang bersabar ketika didatangi
musibah. Allah Ta’ala berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ
وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ
ٱلصَّٰبِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ
قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ
وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan
Kami pasti akan menguji kamu (orang orang beriman) dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan
sampaikan berita gembira buat orang orang yang
sabar. (Yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata,
Inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun. Mereka itulah yang memperoleh
ampunan dari Rabb-nya dan mereka itulah orang orang yang mendapatkan
petunjuk. (Q.S al Baqarah 155-157).
Tentang
musibah yang akan menghapus dosa juga dijelaskan Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam. Hadits berikut ini adalah salah satu
diantara berita gembira untuk seorang hamba yang sedang mendapat
ujian jika mereka menerima dengan sabar. Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛
وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى الشَّوْكَةُ
يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidaklah
menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit, rasa letih, kekhawatiran (pada
pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau
sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan
akan dihapuskan dosa-dosanya. (H.R Imam Bukhari dan Imam
Muslim)
Dengan
demikian maka seorang hamba hendaklah selalu bersiap diri DENGAN KESABARAN
ketika didatangi musibah.
Wallahu A'lam. (3.638)