HAMBA ALLAH BERSEGERA DAN
BERLOMBA MEMOHON AMPUN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hamba
hamba Allah diciptakan dalam keadaan lemah, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta'ala
dalam firman-Nya :
وَخُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ ضَعِيفًا
Dan
manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (Q.S an Nisaa’ 28.)
Syaikh
as Sa’di berkata : Manusia itu adalah lemah dalam hal fisik, lemah dalam
berkehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran (Lihat
Tafsir Kariimir Rahman).
Dengan
kelemahan itu maka manusia sering tergelicir kepada perbuatan buruk yang
mendatangkan dosa. Oleh karena itu maka hamba
hamba Allah tak boleh berhenti memohon ampun kepada Rabb-Nya di
setiap waktu dan keadaan.
Sungguh, hamba Allah berbuat dosa malam dan siang. Dan kita sangat menginginkan dosa dosa kita diampuni. Dalam satu hadits qudsi disebutkan :
يَا
عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ
الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ
Wahai hamba hamba-Ku sesungguhnya KALIAN SEMUA BERBUAT SALAH di waktu malam dan siang, sedangkan Aku mengampuni segala dosa semuanya, maka MINTALAH AMPUN KALIAN SEMUA kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian. (H.R Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala telah mengingatkan agar hamba hamba-Nya BERSEGERA MEMOHON AMPUN, sebagaimana firman-Nya :
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133).
Imam al Baghawi berkata : Bahwa makna bersegeralah dalam ayat ini adalah : BERSEGERALAH DAN BERGEGASLAH MENGERJAKAN AMALAN AMALAN YANG BISA MENDATANGKAN PENGAMPUNAN. (Kitab Tafsir al Baghawi).
Dan selain itu ketahuilah bahwa Allah Ta'ala mengingatkan pula agar hamba hambanya bukan HANYA BERSEGERA TETAPI BERLOMBA untuk mendapatkan ampunan-Nya yaitu sebagaimana firman-Nya :
سَابِقُوٓا۟
إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ
أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ
يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ
Berlomba lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabb-mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S al Hadid 21).
Dalam Kitab Tafsir al Muyassar disebutkan : Berlomba-lombalah kalian, wahai manusia, melaksanakan amal shalih yang dengannya kalian mendapatkan ampunan atas dosa-dosa kalian, seperti taubat dan berbagai macam ibadah lainnya, dan agar kalian mendapatkan dengannya surga yang luasnya seperti luas langit dan bumi.
Surga ini disiapkan Allah untuk orang-orang yang beriman kepada-Nya dan beriman kepada rasul rasul-Nya. Balasan ini adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya, dan Allah -Subḥānahu- mempunyai karunia yang agung untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. (Departemen Agama Sauidi Arabia).
Ketahuilah
bahwa sungguh sangat banyak keutamaan yang akan mendatangi hamba hamba Allah
yang senantiasa memohon, diantaranya adalah sebagaimana firman-Nya :
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ
Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon
ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Syaikh
as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah adzab dari mereka, pada hal sebab sebab
turunnya adzab itu telah tercapai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :
الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله
عزَّ وجلَّ
Hamba
akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa Jalla selama dia beristighfar, meminta
ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad)
Wallahu A'lam. (3.578).