JANGAN SIBUK
DENGAN PERKARA YANG TIDAK BERMANFAAT
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, setiap
hamba yang ingin menjadi baik dalam agamanya maka hendaklah tidak menyibukkan
diri dengan perkara perkara yang tidak bermanfaat baginya. Rasulullah Salallahu
'alahi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ
تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Di
antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.
(H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Imam Ibnu Rajab antara lain menjelaskan : Maksud hadits ini, salah satu tanda
bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan apapun yang tak perlu baginya
baik itu berupa perkataan maupun
perbuatan. Ia hanya berkata dan berbuat apa yang perlu baginya. Keperluan
yang dimaksud adalah perkara yang ia butuhkan sehingga ia mencari dan
mengharapkannya (Jami’ul ulum wal Hikam).
Selanjutnya
Imam Ibnu Rajab berkata : Para ulama salaf sangat memuji orang diam yang ingin
meninggalkan keburukan dan perkara yang tidak perlu baginya. Mereka selalu
membina dan memperjuangkan diri untuk diam dari hal-hal yang tidak perlu bagi
mereka. (Jami’ul Ulum wal Hikam)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
berkata : Orang yang menyibukkan dirinya dengan perkara yang tidak berguna
baginya (perkataan dan perbuatan, peny.), maka kualitas keislamannya tidak baik.
Dan hal ini nampak pada sebagian besar
manusia, dimana anda dapati mereka banyak mengatakan sesuatu yang tidak berguna
atau menanyakan sesuatu yang tidak bermanfaat kepada orang lain. Semua ini
menunjukkan lemahnya kualitas keislaman mereka. (Syarah Hadits Arba’in an Nawawiyah).
Kesimpulannya
adalah berpikirlah sebelum berbicara sehingga tidak mendatangkan penyesalan. Imam Hasan al Bashri mengingatkan :
Mereka berkata bahwa lidah orang bijak ada dibelakang hatinya. Ketika ingin
berbicara ia memikirkan dulu di hatinya. Jika perkataaan itu baik ia
mengucapkannya dan jika tidak maka ia menahan lidahnya.
Adapun orang bodoh, hatinya diujung lidahnya dimana lidahnya tidak kembali
kehatinya. Apa yang ada diujung lidahnya dia ucapkan semuanya.
Ketahuilah bahwa diantara penyebab manusia banyak bicara adalah karena
mereka selalu membicarakan semua yang dia dengar dan yang dia lihat. Akhirnya bisa
jatuh kepada kebohongan padahal berbohong adalah salah satu dosa besar. (Lihat
al Kaba-ir, Imam adz Dzahabi)
Oleh karena hamba hamba Allah yang baik keislamannya
ditandai antara lain dengan selalu berkata dan berbuat sesuatu yang bermanfaat.
Begitulah tuntunan dalam syariat.
Wallahu A'lam.
(3.547)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar