KELOMPOK MANUSIA
YANG DITAKUTI SYAITHAN
Disusun
oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, syaithan adalah musuh manusia
terutama musuh orang orang beriman. Allah
Ta’ala mengingatkan agar memperlakukan syaithan, yang musuh manusia itu,
sebagai musuh. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ
عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sungguh,
syaithan itu musuh bagimu maka perlakukanlah dia sebagai musuh, karena
sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi
penghuni neraka yang bernyala nyala (Q.S Faatir 6).
Syaikh
as Sa’di berkata : Hendaknya permusuhan syaithan kepada kalian menjadi
perhatian. Jangan kalian meremehkan serangan serangan (musuh ini) yang bisa
terjadi setiap waktu. Sebab syaithan bisa melihat kalian dan kalian tidak bisa
melihatnya. Dan dia selalu mengintai kalian. (Kita Tafsir Taisir
Kariimir Rahman).
Berbagai jalan dan tipu daya dilakukan syaithan untuk mengajak manusia kepada keburukan dan
maksiat. Ketika ditanya lewat manakah syaithan menggoda manusia al Lajnah ad
Daimah Saudi Arabia memfatwakan :
(1) Melalui nafsu syahwat. Syaithan merayunya untuk berkhalwat dengan yang
bukan mahram agar terlibat zina, mendengar nyanyian dan semisalnya.
(2) Lewat syahwat perut. Syaithan merayunya untuk memakan
yang haram, minum khamer, narkoba da sejenisnya.
(3) Lewat jalur tabiat keinginan memiliki, cenderung pada
kekayaan dan kemewahan. Syaithan merayu untuk memperluas usaha baik halal
maupun haram ataupun memakan harta orang lain secara bathil.
(4) Lewat jalur tabiat keinginan suka kekuasaan, pangkat
tinggi dan dipandang hebat. Maka ia bisa bersikap takabur dan membanggakan diri
terhadap manusia. (Dinukil dari Kitab Fatwa fatwa terkini, dengan sedikit
diringkas).
Tetapi ketahuilah bahwa hakikatnya godaan atau tipu daya syaithan
itu adalah lemah, sebagaimana firman-Nya :
اِنَّ
کَیۡدَ الشَّیۡطٰنِ کَانَ ضَعِیۡفًا
Sesungguhnya tipu daya syaithan itu lemah.(Q.S an Nisa’ 76)
Syaikh as Sa’di berkata : Dan syaithan meskipun tipu dayanya telah banyak dan berbagai macam, namun semuanya itu sangatlah lemah yang sama sekali tidak akan mengalahkan sekecil apapun kebenaran dan tidak pula terhadap siasat Allah bagi hamba hamba-Nya yang beriman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketahilah bahwa paling tidak ada tiga kelompok manusia yang ditakuti oleh syaithan, diantaranya :
Pertama : Orang yang takut kepada Allah Ta'ala.
Sungguh Allah Ta'ala memerintahkan manusia untuk TAKUT KEPADA
ALLAH TA'ALA SAJA. Ketika seorang hamba benar benar takut kepada Allah Ta'ala
maka musuh musuhnya termasuk syithan akan takut kepadanya. Allah Ta'ala
berfirman :
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ يُخَوِّفُ
أَوْلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Sesungguhnya
mereka hanyalah syaithan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman
setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku, jika kamu orang yang beriman. (Q.S Ali Imran 175).
Kedua : Para ahli fiqih.
Imam Ibnul Jauzi menukil satu Riwayat dari Ibnu Abbas yang
menyebutkan : Seorang fakih yaitu ahlim
dalam ilmu agama atau hukum agama lebih ditakuti oleh syaithan dari seribu ahli
ibadah tetapi bodoh (dalam ilmu agama). Shaidul Kathir).
Ketiga : Orang yang ikhlas.
Allah Ta’ala berfirman :
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ
فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Ia (iblis) berkata : Rabb-ku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, aku pasti akan jadikan (keburukan) terasa indah bagi mereka (manusia) di
bumi. Dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali
hamba hamba-Mu YANG IKHLAS DIANTARA MEREKA. (Q.S al Hijr 39-40).
Selain itu, ketahuilah
bahwa tipu daya syaithan itu tak berpengaruh kepada orang
orang beriman dan bertawakal kepada Allah Ta’ala, yaitu sebagaimana firman-Nya
:
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ
وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sungguh,
syaithan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal
kepada Allah. Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin
dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (Q.S an Nahal 99-100).
Wallahu A'lam. (3.534)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar