AL QUR AN ADALAH KITAB
YANG BENAR BENAR PENUH BERKAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Al Qur an adalah Kalamullah yang penuh
berkah. Allah Ta'ala telah menjelaskan perkara ini dalam beberapa firman-Nya,
diantaranya :
Pertama : Dalam surat al An’am ayat 92. Allah ‘Azza wa jalla berfirman :
وَهذا
كِتابٌ أَنْزَلْناهُ مُبارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ
أُمَّ الْقُرى وَمَنْ حَوْلَها وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ
بِهِ وَهُمْ عَلى صَلاتِهِمْ يُحافِظُونَ
Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab suci yang telah Kami turunkan lagi diberkahi yang membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman pada (kehidupan) akhirat (tentu) beriman padanya (al Qur an) dan mereka selalu memelihara shalatnya.
Yang dimaksud KITAABUN, dalam ayat ini adalah AL QUR AN. Dan al Qur an yang disifai dengan kata MUBARAK, yang artinya DIBERKAHI. Dapat dipahami bahwa al Qur’an, mulai dari surat al Fatihah sampai surat an Naas SELURUHNYA DIBERKAHI, tanpa kecuali.
Syaikh al Jazairi berkata : Al-Qur an diberkahi maksudnya adalah kebaikannya tidak akan terputus dan manfaatnya tidak akan berkurang sedikitpun. (Aisarut Tafasir).
Kedua : Dalam surat al An'am ayat 155. Allah ‘Azza wa jalla berfirman :
وَهذا
كِتابٌ أَنْزَلْناهُ مُبارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
(Al Qur an) ini adalah Kitab yang Kami turunkan yang diberkati. Maka, ikutilah dan bertakwalah agar kamu dirahmati.
Syaikh as Sa'di berkata : "Kitab yang kami turunkan yang diberkati,” maksudnya di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak dan ilmu yang melimpah. Darinya seluruh ilmu bersumber dan darinyalah seluruh keberkahan dikeluarkan.
Tidak ada kebaikan kecuali Al-Qur’an telah menyerukan dan mendorong kepadanya. Ia menyebutkan hikmah-hikmah dan kemaslahatan yang mendorong kepadanya. Tidak ada keburukan kecuali ia telah melarangnya, memperingatkannya dan menjelaskan sebab-sebab yang menghindarkannya dari melakukannya dan akibat buruknya.
“Maka ikutilah ia,” pada apa yang diperintahan dan dilarang, bangunlah perkara-perkara agamamu, baik yang usul maupun yang furu di atasnya. “Dan bertakwalah,” kepada Allah dan janganlah menyelisihi perintahNya.
“Agar kamu,” jika mengikutinya “ diberi
rahmat.” Penyebab terbesar mendapatkan rahmat Allah adalah mengikuti kitab ini
dari segi ilmu dan pengamalan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketiga : Dalam surat Shad ayat 29.
Dalam ayat ini keberkahan al Qur an
dikaitkan dengan perintah untuk menghayati makna dan mengambil pelajaran
darinya. Allah Ta'ala berfirman :
كِتابٌ
أَنْزَلْناهُ إِلَيْكَ مُبارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آياتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُوا
الْأَلْبابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
Sungguh, ada banyak jalan untuk mendapatkan keberkahan dari al Qur an, sebagaimana sebagian ulama menyebutkan, diantaranya : (1) Keberkahan dengan sebab membacanya. (2) Keberkahan dengan menyimaknya. (3) Keberkahan dengan sebab mempelajarinya. (4) Keberkahan dengan sebab mengamalkan ajarannya.
(5)
Keberkahan dengan sebab mengambil pelajaran darinya. (6) Keberkahan dengan
sebab berobat dengannya. (7) Keberkahan dengan sebab memutuskan hukum
dengannya. (Al Fallahi, al Qur an wa Shina'atu).
Ketahuilah
bahwa sungguh keberkahan al Qur an terkait dengan tingkat interaksi seseorang
dengannya. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata :
Keberkahan ini bertambah dan berkurang sesuai dengan interaksi dan
keakraban kita terhadap al Qur’an.
Sangat
tidak mungkin Allah tidak memuliakan hamba-Nya yang akrab dengan al Qur an,
mengagungkan al Qur an, membacanya, menghayati makna-maknanya, dan berobat
dengannya. (Tafsir al Qur an al Karim).
Wallahu A'lam. (3.535)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar