Kamis, 10 April 2025

HAMBA ALLAH BERSEMANGAT MENGAMALKAN PUASA SYAWAL

 

HAMBA ALLAH BERSEMANGAT MENGAMALKAN PUASA SYAWAL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setelah Ramadhan berakhir, hamba hamba Allah bersemangat pula mengamalkan puasa enam hari di bulan Syawal. Sungguh sangat banyak keutamaan puasa Syawal sehingga terasa sangat merugi jika ditinggalkan. Diantara keutamaannya adalah :

Pertama : Sebagai penutup kekurangan puasa fardhu Ramadhan.

Dalam satu ceramah  ustadz Nuzul Zikri L.C menyebutkan bahwa sebagian ulama berkata bahwa puasa Syawal itu seperti shalat rawatib ba'da zhuhur, ba'da Maghrib dan ba'da Isya. Yaitu menutup kekurangan dalam shalat fardhu. Begitupun puasa Syawal sebagai penutup kekurangan dalam puasa fadhu bulan Ramadhan. (Sunnah Reminders).

Sungguh, shalat sunnah rawatib sebagai penutup kekurangan  shalat fadhu disebutkan oleh Rasulullah Slallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :


إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

 

Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? 

Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun JIKA DALAM SHALATNYA ADA SEDIKIT KEKURANGAN maka Allah berfirman  : Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman : Sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini. (H.R  Abu Daud, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Kedua : Puasa Ramadhan diikuti dengan puasa Syawal mendatangkan pahala puasa setahun penuh.

Sungguh ibadah puasa Syawal ini sangatlah besar nilainya sehingga orang orang beriman selalu bersemangat untuk mengamalkannya.  Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshari, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh. (H.R Imam Muslim).

Berkenan dengan hadits ini, Imam Nawawi rahimahullah berkata : Afdhalnya (lebih utama) adalah berpuasa enam hari berturut-turut langsung setelah Idul Fithri. Namun jika ada orang yang berpuasa Syawal dengan tidak berturut-turut atau berpuasa di akhir-akhir bulan, maka dia masih mendapatkan keuatamaan puasa Syawal berdasarkan konteks hadits (tentang hal) ini. 

Inilah pendapat yang benar. Jadi, boleh berpuasa secara berturut-turut atau tidak, baik di awal, di tengah, maupun di (menjelang)  akhir bulan Syawal. (Syarh Shahih Muslim).

Wallahu A'lam. (3.533).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar