Rabu, 23 April 2025

PEKERJAAN DAN JABATAN JANGAN MELALAIKAN DIRI BERIBADAH

 

PEKERJAAN DAN JABATAN JANGAN MELALAIKAN DIRI BERIBADAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, kita mengetahui bahwa tujuan penciptaan semua manusia termasuk diri kita adalah hanya untuk menyembah, mengabdi dan beribadah kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Syaikh as Sa'di berkata : Inilah tujuan Allah menciptakan jin dan manusia dan Allah mengutus semua rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah yang mencakup berilmu tentang Allah, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya.

Semua tujuan itu tergantung pada ilmu tentang Allah, sebab kesempurnaan ibadah itu tergantung pada ilmu dan ma’rifatullah. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa untuk bisa beribadah maka Allah Ta'ala memberi nikmat SEBAGAI SARANA UNTUK BERIBADAH. Diantaranya diberi rizki. Dengan rizki dari usaha atau bisnis, dari pekerjaan, jabatan, pangkat dan yang lainnya adalah jalan untuk penopang diri kita bisa beribadah, diantaranya :

(1) Bisa membeli makanan yang bergizi sehingga mendatangkan kesehatan dan mampu beribadah secara kontinyu.

(2) Bisa membeli pakaian yang pantas dan baik sehingga bisa ke masjid dengan pakaian rapih.

(3) Bisa saling menopang dalam hidup dengan nikmat diberi pasangan sebagai suami istri.

(4) Bisa melakukan ibadah haji dan umrah serta berzakat,  berinfak dan sedekah  dengan rizki dengan nikmat rizki.

Dari uraian diatas kita bisa mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya  adalah :

(1) Tujuan kita diciptakan oleh Allah Ta'ala TIADA LAIN adalah untuk menyembah, mengabdi dan beribadah kepada-Nya.

(2) Kita memiliki usaha atau bisnis, pekerjaan, pangkat dan jabatan  BUKANLAH SEBAGAI TUJUAN KITA DICIPTAKAN tetapi sebagai sarana untuk bisa beribadah.

Oleh karena itu SUNGGUH KELIRU jika usaha atau bisnis kita, pekerjaan kita, pangkat dan jabatan kita MEMBUAT KITA LALAI ATAU LUPA DARI TUJUAN UTAMA PENCIPTAAN KITA. Di zaman ini agak sering kita saksikan bahwa ketika seseorang sibuk dengan usaha, pekerjaan pangkat jabatan maka lalai untuk beribadah.

Diantara contohnya adalah ketika adzan atau panggilan shalat fardhu telah terdengar maka semua kegiatan untuk mencari sarana dalam beribadah seperti usaha atau pekerjaan dan tugas jabatan   WAJIB UNTUK SEGERA DITINGGALKAN kecuali dalam keadaan darurat.

Sekali kali, hamba hamba Allah JANGAN PERNAH LUPA TERHADAP TUJUAN PENCIPTAAN YAITU MENGABDI, MENYEMBAH DAN BERIBADAH kepada-Nya sesuai dengan yang disyariat.        

Wallahu A'lam. (3.548).

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar