TIDAK DIANJURKAN
MEMOHON PANJANG UMUR SECARA MUTLAK
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Umur
panjang yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada sebagian
orang beriman merupakan salah satu nikmat
yang besar baginya. Lalu dia manfaatkan untuk menjadi manusia
terbaik yaitu panjang umurnya dan baik amalnya. Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ
مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ
طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ
Dari
Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata,
Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik ?. Beliau menjawab : Orang yang
panjang umurnya dan baik amalnya.
Dia
bertanya lagi, lalu siapakah orang yang terburuk ?. Beliau menjawab : Orang
yang berumur panjang dan buruk amalnya. (H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi
dan al Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Lalu
bolehkan seseorang berdoa memohon dipanjangkan umurnya ?. Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Tidak
sepantasnya seseorang mengatakan (mendo’akan) panjangnya hidup secara mutlak.
Sebab, panjang umur bisa jadi baik, bisa jadi pula buruk. Manusia yang terburuk
ialah yang usianya panjang, tetapi amalannya buruk.
Namun demikian, jika seseorang menyatakan, ‘semoga
Allah memanjangkan hidupmu di atas ketaatan kepada-Nya..’ atau yang semisal itu, maka ini tidak mengapa. (Majmu’
Fatawa wa Rasail).
Oleh karena itu hamba hamba Allah boleh berdoa memohon
panjang umur tidak secara mutlak tetapi MEMOHON PANJANG UMUR DALAM KETAATAN,
MEMOHON PANJANG UMUR YANG BERKAH dan yang lainnya.
Selain itu ketahuilah bahwa ada beberapa jalan untuk
mendapatkan umur yang panjang baik secara fisik maupun secara maknawi yaitu
berkah umur, diantaranya adalah :
Pertama
: Menjaga ketaatan dan menjauhi maksiat.
Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Di
antara dampak maksiat adalah memperpendek umur dan menghilangkan keberkahannya.
Sebagaimana kebaikan dapat menambah umur, keburukan justru memperpendeknya. (Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’).
Kedua : Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tua adalah amalan
mulia yang mendatangkan berkah panjang umur. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ
فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barang siapa yang ingin umurnya dipanjangkan dan rezekinya diluaskan, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menjalin silaturahim dengan kerabatnya. (H.R Imam Ahmad).
Ketiga: Menyambung silaturahim.
Menyambung tali silaturahim (menyambung
hubungan keluarga yang terputus) merupakan salah satu amalan yang sangat
dianjurkan dan sangat bermanfaat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ
سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ،
فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahim. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Walllahu A'lam. (3.566).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar