MENYEBUT NAMA ALLAH
KETIKA MEMULAI SUATU KEGIATAN YANG BAIK
Disusun oleh : Azwir B.Chaniago
Sungguh, hamba hamba Allah hendaklah membiasakan diri
bahkan sangat dianjurkan menyebut nama Allah yaitu BISMILLAH ketika melakukan
aktivitas atau perbuatan baik. Diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan
‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya. (H.R Al Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam al
Arba’in dan as Subki dalam Tabaqathnya).
Bahkan secara khusus, dalam sebelum melakukan berbagai kegiatan,
Rasulullah mengingat untuk senantiasa membaca basmalah, dua diantaranya :
Pertama : Sebelum berwudhu
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ
لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ
Tidak ada shalat bagi yang tidak ada wudhu.
Tidak ada wudhu bagi yang tidak membaca bismillah di dalamnya. (HR. Abu Daud no. 101 dan Ibnu Majah no. 399. Al
Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan, “Pendapat yang
menyatakan hukum membaca bismillah saat wudhu adalah sunnah. Itulah yang lebih
kuat, Insya Allah. Namun sunnahnya itu begitu ditekankan, jangan sampai
ditinggalkan dengan sengaja.” (Minhatul ‘Allam).
Kedua : Sebelum makan
Ketahuilah bahwa salah satu adab utama seorang muslim ketika
hendak makan adalah membaca basmalah. Diantara dalilnya
adalah, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada
Umar bin Abu Salamah, yang kala itu
masih belia :
يَا غُلاَمُ سَمِّ
اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ. فَمَا زَالَتْ تِلْكَ
طِعْمَتِى بَعْدُ
Wahai anakku,
bacalah BISMILLAH, makanlah dengan
tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di dekatmu. Maka (Umam bin Abu
Salamah berkata bahwa) seperti itulah cara makanku setelah itu.
(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Dan
juga sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
إِذَا أَكَلَ أَحَدكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ
اللَّه ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّله فَلْيَقُلْ : بِسْمِ اللَّه فِي أَوَّله
وَآخِره
Apabila
salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia ucapkan : “Bismillah”.
Jika ia lupa untuk menyebutnya, hendaklah ia mengucapkan : Bismillaahi fii
awwalihi wa aakhirihi (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya). (H.R Abu
Dawud, at Tirmidzi dan al Hakim).
Dari
hadits diatas kita mengetahui bahwa BEGITU PENTING DAN BESAR MANFAATNYA membaca
basmalah sebelum makan maka ketika lupa membacanya Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam mengajarkan bacaan pengganti yaitu : Bismillaahi fii
awwalihi wa aakhirihi.
Selain itu ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam juga
mengingatkan agar membaca basmalah ketika membuka pakaian sehingga mata jin
tidak bisa atau terhalang untuk melihat aurat orang orang beriman. Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
سِتْرُ ما بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَبَيْنَ عَوْرَاتِ بَنِي
آدَمَ ، إِذَا خَلَعَ الرَّجُلُ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُولَ : بِسْمِ اللَّهِ
Tabir
antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila
seseorang melepas pakaiannya, dia membaca : bismillah. (H.R Ibnu Adi ath
Thabrani).
Sungguh, anjuran membaca basmalah tersebut diatas adalah sunnah Rasulullah Salallahu
'Alaihi Wasallam dengan dalil dalil yang shahih. Oleh karena SANGAT BAIK kalau
kita amalkan. Ingatlah sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :
من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي
في الجنة .
Barangsiapa
yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku
maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).
Selain
itu ada lagi keutamaan menghidupkan sunnah yaitu satu hadits ari
‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al Muzani radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا
النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ
أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Barangsiapa
yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh
manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang
mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun. (H.R Ibnu
Majah dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Wallahu A'lam. (3.611).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar