Senin, 20 Oktober 2025

HAMBA ALLAH TAK BAIK MENGELUH KETIKA DIDATANGI UJIAN ATAU COBAAN

 

HAMBA ALLAH TAK BAIK MENGELUH KETIKA DIDATANGI UJIAN ATAU COBAAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala  telah mengingatkan tentang orang orang beriman yang akan senantiasa  diuji, yaitu sebagaimana firman-Nya :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ

Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan beriman, dan mereka tidak diuji ?. Dan sungguh, Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang dusta. (Q.S al Ankabuut 2).

Dan juga Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa orang orang beriman itu akan selalu diuji. Yaitu sebagaimana sabda beliau :

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيحُ تُفِيئُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيبُهُ الْبَلَاء

Perumpamaan seorang beriman tak ubahnya seperti tanaman, angin akan selalu menerpanya, ia akan selalu mendapat cobaan (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu, hamba hamba Allah tak baik mengeluh ketika didatangi ujian dan cobaan karena dalam ujian atau cobaan itu terdapat hikmah dan juga kasih sayang Allah yang mungkin kita tidak mengetahui, diantaranya :

Pertama : Ketika seorang hamba tidak  diberi kelebihan dalam hal harta yang membuatnya ingin diberi harta yang banyak. Padahal dia diberi harta yang sedikit  itu karena kasih sayang Allah Ta'ala.  Bahwa ketika seseorang memiliki harta yang banyak dirinya bisa jatuh kepada sifat sombong. Padahal orang yang sombong diharamkan masuk surga. 

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Ketika seorang hamba didatangi ujian berupa musibah, bisa jadi itu adalah bagian dari kasih sayang Allah Ta'ala kepadanya. Sungguh ujian berupa musibah bagi orang orang beriman sebagai penghapus dosa.  Rasululah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

َا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya. (H.R  Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Ketiga : Ketahuilah bahwa sebagai salah satu cara Allah Ta'ala menyayangi hamba-Nya adalah  akan mengangkat derajat seorang hamba melalui ujian berupa musibah yang mendatanginya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ .

Sesungguhnya seorang hamba ketika didahului kedudukan tinggi di sisi Allah sedangkan amalnya tidak sampai (untuk mendapat kedudukan itu) maka Allah akan mengujinya pada diri, harta atau anaknya. (H.R Abu Dawud).

Selain itu ketahuilah bahwa segala sesuatu ujian atau cobaan yang menimpa seorang hamba  adalah kehendak dan ketetapan Allah Ta’ala yaitu sebagaimana firman-Nya :

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH BAGI KAMI. (Q.S at Taubah 51).

Wallahu A'lam. (3.610).

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar