Selasa, 03 Juni 2025

AMALAN SUNNAH BUKAN BEBAN TAPI ANUGERAH DARI ALLAH

 

AMALAN SUNNAH BUKAN BEBAN TAPI ANUGERAH DARI ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, dalam beribadah kepada Allah Ta'ala, diantaranya  kita mengenal bentuk ibadah  yang sifatnya WAJIB ATAU FARDHU dan  YANG TIDAK WAJIB ATAU SUNNAH.

Ibadah wajib seperti shalat fardhu lima kali sehari semalam dan puasa fardhu di bulan Ramadhan adalah ibadah yang dibebankan kepada kita yang telah baligh. Jika dilalaikan mendatangkan dosa dan berbagai keburukan.

Lalu bagaimana dengan ibadah sunnah atau yang tidak diwajibkan, dalam hal ini ada beberapa perkara, diantaranya adalah meskipun tidak wajib tetapi ada banyak saudara kita yang  bersemangat mengamalkannya seperti shalat rawatib, shalat dhuha, shalat lail. Dan juga puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa ayyamulbidh dan ibadah umrah dan yang lainnya.

Menurut fiqih, ibadah sunnah jika tidak dilakukan TIDAK MENDATANGKAN DOSA TETAPI MENDATANGKAN KERUGIAN. Ketahuilah bahwa  sunnah menurut fiqih artinya tidak wajib.  

Selain itu ketahuilah bahwa IBADAH SUNNAH YANG DIAMALKAN  MENDATANGKAN PAHALA KEBAIKAN YANG BANYAK  dan sebagai penutup kekurangan ibadah wajib. Perkara ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, sebagaimana sabda beliau :


 قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 : إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah ‘Azza wa Jalla  berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i,  dishahihkan oleh al Hafizh Abu Thahir).

Sungguh,  ibadah sunnah HAKIKATNYA BUKANLAH BEBAN TETAPI ADALAH TERMASUK ANUGERAH DARI ALLAH TA'ALA bagi hamba hamba-Nya yang menginginkan ridha-Nya dan yang sungguh sungguh ingin mendekatkan diri kepada-Nya.

Dan juga  bagi hamba hamba Allah yang berharap kebaikan dan tambahan pahala sebagai pemberat timbangan amal shalihnya  di ahirat kelak. Allah Ta'ala berfirman :

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ  فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ

Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang) Q.S al Qari’ah 6-7.

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah TETAP BERSEMANGAT MENGAMALKAN IBADAH IBADAH SUNNAH karena sungguh ibadah sunnah adalah termasuk anugerah serta kasih sayang Allah Ta'ala kepada hamba hamba-Nya agar mendapat banyak kebaikan bagi yang mengamakannya.

Wallahu A'lam. (3.570).

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar