AMALAN SUNNAH BUKAN
BEBAN TAPI ANUGERAH DARI ALLAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, dalam beribadah kepada Allah Ta'ala,
diantaranya kita mengenal bentuk
ibadah yang sifatnya WAJIB ATAU FARDHU
dan YANG TIDAK WAJIB ATAU SUNNAH.
Ibadah wajib seperti shalat fardhu lima kali sehari
semalam dan puasa fardhu di bulan Ramadhan adalah ibadah yang dibebankan kepada
kita yang telah baligh. Jika dilalaikan mendatangkan dosa dan berbagai
keburukan.
Lalu bagaimana dengan ibadah sunnah atau yang tidak
diwajibkan, dalam hal ini ada beberapa perkara, diantaranya adalah meskipun
tidak wajib tetapi ada banyak saudara kita yang
bersemangat mengamalkannya seperti shalat rawatib, shalat dhuha, shalat
lail. Dan juga puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, puasa ayyamulbidh dan
ibadah umrah dan yang lainnya.
Menurut fiqih, ibadah sunnah jika tidak dilakukan
TIDAK MENDATANGKAN DOSA TETAPI MENDATANGKAN KERUGIAN. Ketahuilah bahwa sunnah menurut fiqih artinya tidak wajib.
Selain itu ketahuilah bahwa IBADAH SUNNAH YANG
DIAMALKAN MENDATANGKAN PAHALA KEBAIKAN
YANG BANYAK dan sebagai penutup
kekurangan ibadah wajib. Perkara ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam, sebagaimana sabda beliau :
قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ
يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ
وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ
فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ
لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟
ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya amal yang pertama kali
dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika
shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya
rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.
Jika
berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.
Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu
pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an
Nasa’i, dishahihkan oleh al Hafizh Abu Thahir).
Sungguh, ibadah sunnah HAKIKATNYA BUKANLAH BEBAN TETAPI ADALAH TERMASUK ANUGERAH DARI ALLAH TA'ALA bagi hamba hamba-Nya yang menginginkan ridha-Nya dan yang sungguh sungguh ingin mendekatkan diri kepada-Nya.
Dan juga bagi
hamba hamba Allah yang berharap kebaikan dan tambahan pahala sebagai pemberat
timbangan amal shalihnya di ahirat
kelak. Allah Ta'ala berfirman :
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ فَاَمَّا
مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
Maka
adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (senang) Q.S al Qari’ah 6-7.
Oleh
karena itu hamba hamba Allah hendaklah TETAP BERSEMANGAT MENGAMALKAN IBADAH
IBADAH SUNNAH karena sungguh ibadah sunnah adalah termasuk anugerah serta kasih
sayang Allah Ta'ala kepada hamba hamba-Nya agar mendapat banyak kebaikan bagi
yang mengamakannya.
Wallahu A'lam.
(3.570).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar