Jumat, 07 November 2025

ORANG BERIMAN PASTI DIUJI DENGAN YANG TIDAK MENYENANGKAN

 

ORANG BERIMAN PASTI DIUJI DENGAN YANG TIDAK MENYENANGKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh orang orang beriman akan diuji dengan berbagai masalah yang tidak menyenangkan dalam kehidupannya. Allah berfirman :  

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, KAMI TELAH BERIMAN DAN MEREKA TIDAK DIUJI ?. Dan sungguh Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang oang yang berdusta. (Q.S al Ankabut 2-3)

Allah Ta’ala berfirman :  

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ

Kamu sungguh sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu (Q.S Ali Imran 186).

Jadi hakikatnya ujian yag tidak menyenangkan adalah satu keniscayaan untuk orang orang beriman TERUTAMA SEKALI UNTUK MENGUJI KEKUATAN IMANNYA. Semakin kokoh imannya maka semakin berat ujian yang mendatanginya. Kenapa ?, karena orang yang kokoh imannya lebih mampu menerima ujian yang lebih berat.

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau : 

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: «الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ، فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَمَا يَبْرَحُ البَلَاءُ بِالعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Dari Mus’ab dari Sa’ad dari bapaknya, aku berkata: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya ?. Kata beliau: Para Nabi, kemudian yang semisal mereka dan yang semisal mereka. Dan seseorang diuji sesuai dengan kadar dien (keimanannya). Apabila diennya kokoh, maka berat pula ujian yang dirasakannya; kalau diennya lemah, dia diuji sesuai dengan kadar diennya. 

Dan seseorang akan senantiasa ditimpa ujian demi ujian hingga dia dilepaskan berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak mempunyai dosa. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar. (Al Istiqamah).

 Imam Ibnu Katsir berkata : Seorang mukmin itu harus diuji harta dan jiwanya atau anak keturunan dan keluarganya. Seorang mukmin juga harus diuji tingkat keagamaannya. Jika agamanya kuat maka akan bertambah pula cobaan yang akan diterimanya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Al Munawi berkata :  Jika seorang mukmin diberi cobaan maka itu sesuai dengan ketaatan, keikhlasan, dan keimanan dalam hatinya. (Faidhul Qadir).

Oleh sebab itu maka hamba hamba Allah teruslah berusaha meningkatkan keimanan serta amal amal shalih. Ketika  datang ujian yang ringan ataupun berat  tetaplah bersabar karena semua itu adalah ketetapan dari Allah Ta’ala dan ketika iman kokoh maka ujian yang sangat berat  akan terasa tidak terlalu berat.

Wallahu A'lam. (3.623)

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar